SERAYUNEWS – Rutin terselenggara di setiap tahunnya, tradisi bernama “Boyong Oyod Genggong” khas Desa Kalilunjar, Banjarmangu, Banjarnegara ternyata menyimpan makna mendalam dibalik perayaannya.
Bagi yang belum mengetahui, perayaan tahunan ini secara sederhana merupakan arak-arakan serat makna dengan acara utama yakni membawa oyod (akar) dari Dukuh Genggong menuju Pendopo Purwosari Banjarnegara.
Lalu apa sebenarnya makna perayaan tahunan boyong oyod genggong? Berikut penurutan sejumlah tokoh penting di Banjarnegara
Oyod genggong sendiri merupakan akar pohon yang konon umurnya sudah ratusan tahun.
Selain menjadi perayaan hari jadi Desa Kalilunjar, boyong oyod genggong menyimpan sejumlah makna tersirat.
Melansir keterangan Kades Kalilunjar, Slamet Raharjo memaparkan bahwa boyong oyod genggong bermula dari sejarah pemerintahan pada awal desa tersebut ada.
Pada zaman dahulu, pusat pemerintahan Desa berada di Dukuh Genggong dan kemudian berpindah ke Pendopo Purwosari.
Lebih lanjut, boyong oyod genggong yang dirayakan oleh warga sekitar juga diharapkan bisa memberi makna tersirat bahwa setiap orang bisa memberi manfaat bagi sesama sesuai dengan pepatah “urip iku urup” yang memiliki arti hidup itu harus bercahaya.***