SERAYUNEWS– Argentina U17 mengakhiri Piala Dunia U17 dengan antiklimaks. Di perebutan tempat ketiga, Argentina hancur di hadapan Mali. Argentina kalah tiga gol tak berbalas, Jumat (1/12/2023) di Stadion Manahan Solo.
Tak memainkan Claudio Echeverri sejak awal, Argentina luluh lantak. Baru 9 menit pertandingan, Mali mampu membobol gawang Argentina melalui Diarra. Di menit 45, Doumbia mampu menggandakan keunggulan Mali.
Di baba kedua, Echeverri masuk ke lapangan. Namun, tiga menit setelah jeda, Argentina kembali kemasukan. Makalou mampu menjebol gawang Argentina. Argentina bukan hanya kalah telak. Tapi secara permainan juga berantakan.
Argentina kesulitan menembus pertahanan Mali. Sementara, Mali dengan mudah membuat peluang mencetak gol. Bahkan, flashscore membeberkan jika Mali memiliki peluang emas mencetak gol sampai 15 kali. Sementar, Argentina hanya empat kali.
Hasil Argentina di perebutan tempat ketiga adalah antiklimaks. Argentina sempat menjanjikan di babak 16 besar dan babak 8 besar. Mereka mampu membuat delapan gol dalam dua laga itu dan tak kebobolan. Namun, di semifinal secara tragis Argentina kalah adu penalti dari Jerman.
Argentina pun gagal menjadi juara Piala Dunia U17. Puasa Argentina untuk Piala Dunia U17 kembali terjadi. Sebab, Argentina memang belum pernah mampu jadi juara untuk ajang akbar U17 tersebut.
Sementaa bagi Mali, capaian kali ini adalah capaian terbaik kedua. Dalam sejarah Piala Dunia U17, capaian terbaik Mali terjadi pada 2015. Saat itu, mereka mampu masuk di final. Sayang, di partai puncak kala itu, Mali kalah 0-2 dari Nigeria.
Setelah perebutan tempat ketiga, laga pamungkas Piala Dunia U17 akan terjadi pada besok Sabtu (2/12/2023). Partai final mempertemukan Jerman melawan Prancis. Jerman ke final setelah mengalahkan Argentina melalui adu penalti. Sementara, Prancis ke final setelah mengalahkan Mali 2-1.
Partai final Piala Dunia U17 2023 ini adalah ulangan final Piala Eropa U17 pertengahan 2023. Kala itu, Jerman mampu menjadi juara setelah mengalahkan Prancis melalui adu penalti.