Banjarnegara, serayunews.com
Ketua KONI Banjarnegara Nurohman Ahong mengatakan, bantuan insentif ini diberikan pada 345 atlet yang sudah lolos verifikasi serta 95 pelatih yang ada di Banjarnegara. Tidak hanya itu, sebagai bentuk perlindungan terhadap atlet saat melakukan latihan, KONI juga mendaftarkan atlet dan pelatih agar punya BPJS ketenagakerjaan.
“Ini adalah satu bentuk penghargaan pemerintah melalui KONI Banjarnegara terhadap insan olahraga, sehingga mereka lebih bersemangat dalam berlatih demi mencapai prestasi. Upaya ini juga bagian dari pembangunan daerah dari sektor olahraga,” katanya.
Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, KONI Banjarnegara menyiapkan anggaran sebesar Rp 828.220.000 yang bersumber dari APBD Kabupaten Banjarnegara tahun 2021. Anggaran tersebut digunakan untuk pemberian insentif pada 95 pelatih dan 345 atlet. Masing-masing menerima Rp 500 ribu per bulan untuk pelatih, dan Rp 400 ribu per bulan untuk atlet selama lima bulan ke depan.
“Pemberian insentif ini merupakan bagian dari persiapan atlet menuju Porprov mendatang, mereka sudah melalui verifikasi dan masuk dalam pelatkab Banjarnegara menuju Porprov di Pati Raya,” katanya.
Selain itu, pemberian BPJS ketenagakerjaan ini merupakan bagian dari upaya memberikan perlindungan serta rasa aman bagi atlet maupun pelatih saat melakukan aktivitasnya.
“Semua atlet dan pelatih kita daftarkan, sehingga mereka bisa lebih fokus dalam berlatih demi meraih prestais yang lebih tinggi lagi,” katanya.
Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono mengapresiasi hal tersebut tersebut. Dia berharap dengan adanya pemberian insentif dan jaminan BPJS Ketenagakerjaan bisa menambah memotivasi para atlet dan pelatih untuk mengharumkan nama Banjarnegara dengan prestasi olahraga.
Bupati menilai, sektor olahraga merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan manusia di Banjarnegara. Oleh karena itu dia berjanji akan terus memberi perhatian bahkan siap untuk menambah anggaran di bidang olahraga.
“Ibarat sepeda motor pasti perlu bensin agar bisa melaju. Dalam hal ini insentif itu seperti bensin. Semoga para penerima insentif bisa melaju kencang untuk mengharumkan nama Banjarnegara dalam bidang olahraga,” katanya.
Kepala Cabang BPJAMSOSTEK Banjarnegara Ariefnur mengatakan, tidak hanya pekerja di pabrik atau di tambang, atlet dan pelatih juga memiliki risiko dalam menjalankan tugasnya. Di sini negara hadir dalam bentuk perlindungan bagi pelatih dan atlet dengan pembiayaan tanpa batas sesuai indikasi medis.
“Ada 2 program yang kita cover untuk atlet dan pelatih, yaitu jaminan kematian dan jaminan kecelakaan kerja ketika terjadi cedera saat berlatih atau bertanding,” katanya.