Banjarnegara, serayunews.com
Pendataan dan pantauan terhadap para korban terdampak dan pengungsi karena saat ini para pengungsi tinggal di rumah tetangga di sekitar lokasi yang lebih aman. Dengan pantauan ini, tak hanya warga dan pengungsi, petugas juga terus memantau pergerakan tanah di sekitar lokasi.
Ketua PMI Banjarnegara, dr Amalia Desiana mengatakan, hingga saat ini PMI bersama dengan para relawan BPBD masih melakukan pantauan dan pendataan para pengungsi dan warga terdampak. Tak hanya itu, pihaknya juga sudah meminta petugas di lapangan untuk memantau kesehatan warga yang saat ini mengungsi di rumah warga lainnya.
“Karena pengungsiannya di rumah penduduk, maka kami terus lakukan pantauan, termasuk pendataan dan pendampingian kesehatan. Kami juga berharap, musibah ini segera berakhir dan warga bisa kembali ke rumah masing-masing,” ujarnya.
Berdasarkan data yang ada, akibat pergerakan tanah ini menyebabkan 1 rumah milik warga rusak berat, 2 rusak sedang, dan 2 rusak ringan, sementara masih terdapat 5 rumah yang terancam akibat pergerakan tanah di Desa Bantar dan Suwidak, Kecamatan Wanayasa.
Terkait akses jalan menuju lokasi bencana, para relawan gabungan yang berada di lokasi bencana masih berusaha membuat jalan darurat. Hal ini untuk membuka akses warga yang terdampak, khususnya warga tiga dusun yang terisolir akibat jalan utama warga putus total setelah adanya pergerakan tanah pada Senin lalu.
“Jalan darurat sepanjang 300 meter sudah hampir jadi. Semoga hari ini bisa selesai dan bisa dilalui kendaraan roda dua. Sehingga masyarakat bisa kembali beraktivitas, meski harus tetap waspada, khususnya saat hujan turun dengan durasi lebih dari 3 jam,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo.