SERAYUNEWS-Festival Gunung Slamet (FGS) yang digelar di Desa Serang Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga meraih predikat Kharisme Event Nusantara (KEN) tahun 2024. Capaian tersebut membuat perhelatan ini resmi masuk dalam kalender event pariwisata nasional.
Penyerahan sertifikat KEN 2024 dilakukan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno kepada Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) didampingi Kepala Desa (Kades) Serang Sugito, saat pembukaan FGS tahun 2024, di Kawasan Wisata Lembah Asri (Dlas) Serang, Jumat (12/7/2024).
Sandiaga Uno menyampaikan, kegiatan festival, UMKM ekonomi kreatif yang mendorong pariwisata dan perkembangan ekonomi ini harus dikembangkan. Pihaknya meyakini FGS ini yang sudah ke 7 akan menggerakan ekonomi Purbalingga dan daerah sekitarnya.
“Event pariwisata seperti ini juga diharapkan akan membuka lapangan kerja baru. Kami menargetkan secara nasional bisa membuka 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024 dari 110 festival (KEN),” katanya.
Sandiaga juga mengungkapkan beberapa alasan FGS lolos kurasi masuk KEN 2024 ini. Pertama, memiliki unique selling point yang membawa pesan ke masyarakat mengenai kelestarian lingkungan. Kedua, keberlanjutan event yang sudah menginjak tahun ke-7 dan mendapat tempat di hati masyarakat.
“Terakhir yaitu kunjungan, yang diartikulasikan kunjungan yang senilai Rp 9 miliar tadi merupakan profit tahunan,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama Bupati Tiwi menjelaskan, masuknya FGS dalam kalender wisata nasional ini akan semakin meningkatkan kunjungan wisata di Purbalingga.
“Mudah-mudahan di tahun yang pertama FGS masuk di kalender wisata KEN tentunya akan menjadikan Purbalingga lebih dikenal oleh masyarakat luas, menjadikan D’LAs Serang ini semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia. Besar harapan kami semakin banyak wisatawan-wisatawan baik asing maupun dalam negeri yang akan berkunjung ke Purbalingga ke D’LAs Serang,” ungkapnya.
Bupati Tiwi menjelaskan, sudah tahun ke-7 Desa Serang selalu menggelar FGS sebagai event kebudayaan, bentuk penghargaan terhadap para pelaku seni budaya. Disamping berupa festival budaya, FGS dirangkaikan dengan festival musik.
“Kebetulan destinasi wisata ini (D’LAs Serang) dikelola oleh BUMDes yang setiap tahunnya Desa Serang ini profitnya mencapai Rp 9 miliar. Oleh karenanya patut dijadikan destinasi wisata kebanggaan di Kabupaten Purbalingga,” imbuhnya.