SERAYUNEWS – Masyarakat Kecamatan Sumbang kesulitan mendapatkan sekolah jenjang SMA, yang berstatus sekolah Negeri. Pasalnya, di wilayah bagian timur laut Kabupaten Banyumas itu, jauh dari fasilitas pendidikan negeri.
Di Kecamatan Sumbang sendiri tidak ada sekolah jenjang SMA yang statusnya negeri. Begitu juga dengan Kecamatan sebelah yakni Kembaran. Kecamatan tetangga lainnya, hanya ada satu seolah negeri yakni SMAN Baturraden.
Namun masyarakat juga terbentur regulasi, dengan pemberlakuan sistem zonasi. Sehingga banyak calon siswa yang tidak bisa terserap pada sekolah negeri.
Kondisi seperti itu, salah satunya diungkapkan oleh Kades Susukan, Dwi Rintasari. Dia menceritakan soal kesulitan mencari sekolah negeri. Sebab, di Sumbang maupun di kecamatan tetangga yakni Kembaran tidak ada SMA/SMK negeri.
“Sehingga harus mendaftarkan ke tetangga kabupaten, atau masuk ke sekolah swasta,” katanya, saat diskusi dengan tema ‘Menggagas Pendirian SMA/SMK negeri di Kecamatan Sumbang’, di Aula kecamatan setempat, Jumat (14/6/2024) malam.
Hal senada disampaikan oleh Waskun, Kepala Desa Karangturi. Kondisi serupa dialami oleh warganya, saat masuk ke jenjang SMA. Sehingga dia pun sangat mendukung ketika di wilayah Kecamatan Sumbang didirikan SMA Negeri.
“Pendirian SMA atau SMK negeri di Kecamatan Sumbang sangat penting. Kami sangat setuju,” kata Waskun.
Jarwo, Kades Banjarsari Wetan, menyampaikan usulan ketika akan direalisasikan pembangunan SMA Negeri di wilayah Kecamatan Sumbang, titik yang dinilai ideal ada di Desa Karang Cetak atau Tambaksogra.
“Pendirian SMA Negeri lebih tepat dibandingkan SMK Negeri. Ini mengingat di Sumbang sudah ada tiga sekolah swasta, yakni SMK Dewantara, SMK Mulya Husada, dan SMK Taman Siswa,” katanya.
Forum diskusi dihadiri oleh Ketua Komisi C DPRD Provinsi Jawa Tengah, Bambang Hariyanto melibatkan Camat Sumbang, Hermawan Novianto dan akademisi Unsoed yang berasal dari warga lokal, Roy Andreas. Undangan melibatkan kepala desa dari 19 desa se-kecamatan dan tokoh masyarakat.
Sementara itu, Bambang Hariyanto mengatakan pihaknya setuju dengan usulan masyarakat. Selanjutnya butuh langkah konkret, guna mewujudkan ide tersebut. Setidaknya perlu dilakukan kajian akademik dan penyampaian ke Pemkab Banyumas serta Pemprov Jawa Tengah.
“Pembangunan sekolah menengah atas atau kejuruan negeri melibatkan pemkab dan pemprov dengan pembiayaan sharing,” kata Bambang.
Ia menambahkan, Pemkab akan menyediakan lokasi lahan sedangkan pembangunan fisik didanai pemprov. Bambang meminta agar kajian pendirian SMA atau SMK negeri segera dilakukan.
Ditemui usai diskusi, Camat Sumbang Hermawan Novianto mengatakan sangat setuju dengan usulan pendirian SMA/SMK negeri di Kecamatan Sumbang. Dia juga mengapresiasi acara yang diinisiasi oleh Ketua Komisi C DPRD Jateng karena sudah mengadakan diskusi dengan tema tersebut.
“Sebelumnya sudah ada diskusi namun masih informal. Setelah acara ini akan kami tindaklanjuti dengan kordinasi bersama Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Banyumas,” kata Hermawan.
Ia berharap, gagasan dan kebutuhan masyarakat Sumbang akan pendirian SMA atau SMK negeri bisa terealisasi.