SERAYUNEWS – Medan tak memungkinan, excavator jenis PC 200 yang di datangkan ke lokasi tambang tak memungkinan untuk di operasikan.
Kepala Laboratorium Peralatan DPU Banyumas, M Iqbal Chanani menyampaikan, tadi malam alat berat itu sudah sampai di sekitar lokasi tambang di Dusun Tajur, Desa Pancurendang.
Tetapi petugas kesulitan untuk mengoperasikannya, untuk membantu evakuasi penambang yang terjebak di sumur tambang.
“Sesuai permintaan dari Tim SAR gabungan, excavator ini datang Sabtu malam tadi. Sampai saat ini, belum ada perintah dari Basarnas,” ujarnya, Minggu (30/7/2023).
Excavator tidak bisa bisa mendekati lokasi sumur, karena kondisi tanah pesawahan yang lunak. Jika di paksakan mendekati lokasi tambang, khawatirnya alat berat ini malah terjebak.
“Alat ini beratnya mencapai 20 ton, sementara tanahnya lunak. Kami khawatir, justru menyulitkan evakuasi,” katanya.
Selain itu, kawasan di sekitar sumur merupakan bekas galian tambang lainnya. Tentunya sangat membahayakan, ketika alat berat ini melintas.
“Sampai hari ini, masih belum ada perintah dari Basarnas untuk pengerukan,” ujarnya.
Tim SAR gabungan, sudah melakukan berbagai upaya untuk menyurutkan debit air di sumur galian tambang emas ilegal di Pancurendang Ajibarang, Kabupaten Banyumas.
Hingga hari ke 5 operasi Tim SAR gabungan, evakuasi 8 orang penambang yang terjebak belum membuahkan hasil berarti.
Penyedotan dengan banyak pompa berkekuatan besar, juga belum mampu menyurutkan debit air. Pembendungan aliran sungai di sekitar tambang, juga tak mengurangi ketinggian air secara signifikan.