SERAYUNEWS – Jalan Lingkar Muncu di Desa Purwojati, Kecamatan Purwojati, Kabupaten Banyumas, mengalami kerusakan parah. Kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun tanpa perhatian dari pemerintah.
Pemuda Grumbul Muncu Dusun V Purwojati, Sukron Ma’muri, mengungkapkan bahwa jalan lingkar ini berstatus sebagai jalan kabupaten. Namun, hingga kini, Pemerintah Kabupaten Banyumas melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) belum melakukan perbaikan.
Saat musim hujan, jalan dipenuhi kubangan air yang cukup dalam. Setelah air surut, jalan menjadi becek dan licin, membahayakan pengguna jalan serta menghambat mobilitas masyarakat.
Sebagai bentuk keprihatinan, warga berinisiatif menggalang dana secara swadaya. “Warga kompak melakukan perbaikan jalan yang menjadi akses vital bagi masyarakat,” ujar Sukron pada Jumat (14/3/2025).
Sukron, selaku Koordinator Relawan Perbaikan Jalan Lingkar Muncu, menyampaikan bahwa dalam musyawarah warga yang digelar pada Senin, 10 Maret 2025, diputuskan bahwa perbaikan jalan akan dilakukan secara gotong royong dengan penggalangan donasi dari masyarakat.
Musyawarah ini dihadiri oleh Kepala Dusun V, Safaat, serta Ketua RT dari RW 07 dan RW 08. Beberapa poin penting yang disepakati dalam musyawarah tersebut adalah:
Ketua RT 02 RW 07 Desa Purwojati, Soleh, menegaskan bahwa jalan rusak ini bukan hanya menyulitkan mobilitas warga, tetapi juga berdampak pada perekonomian dan keselamatan pengguna jalan.
Banyak pengendara motor dan mobil kesulitan melintas, terutama saat musim hujan ketika jalan berubah menjadi kubangan air dan lumpur.
“Setiap hari kami melewati jalan ini dengan penuh risiko. Banyak warga yang terjatuh karena jalan berlubang, sementara pemerintah seakan menutup mata,” ujar Soleh.
Seorang warga bernama Ari juga mengeluhkan kondisi tersebut. “Saat hujan, jalanan licin dan becek. Jalan rusak sangat menghambat akses masyarakat. Selain itu, dua jembatan di jalur lingkar juga terancam ambruk,” ujarnya.
Meski belum mendapat perhatian dari pemerintah, warga tetap optimis dan memilih untuk bergerak sendiri. Semangat gotong royong ini menunjukkan bahwa kepedulian sosial masih kuat di tengah masyarakat.
Sukron Ma’muri berharap semakin banyak pihak yang turut berkontribusi. “Kami tidak bisa menunggu bantuan yang tak pasti. Jika ada yang ingin membantu, baik tenaga maupun dana, kami sangat berterima kasih,” ungkapnya.
Jalan kabupaten ini menjadi akses vital bagi masyarakat, termasuk pelajar serta kebutuhan logistik dan pertanian. Selain itu, jalan ini juga menjadi penghubung ke desa-desa di Kecamatan Jatilawang.
Bagi masyarakat yang ingin turut serta dalam perbaikan jalan ini, donasi dapat dikirimkan melalui rekening yang tersedia atau dengan menghubungi ketua RT setempat.
Bantuan sekecil apa pun sangat berarti untuk mewujudkan jalan yang lebih aman dan nyaman bagi semua.
Dengan semangat kebersamaan, warga Muncu membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari tangan sendiri. Semoga upaya ini menginspirasi lebih banyak pihak untuk peduli terhadap infrastruktur yang layak bagi masyarakat.***