SERAYUNEWS – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sejak awal berdiri memang berbeda. Biasaya partai politik baru lahir sebagai antitesis dari kekuasaan. Terlebih partai mengklaim sebagai partai milenial.
PSI memilih jalur pro status quo, ditambah lagi ketika memilih Kaesang Pangarep sebagai ketua umumnya.
Kaesang dianggap sebagai simbol anak muda sekaligus merepresentasikan keluarga Jokowi, sehingga bisa menjadi mesin politik yang efektif untuk mengeruk massa pendukung loyal Jokowi.
Harapannya jelas, PSI bisa lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen.
Kaesang kemudian mengeluarkan 9 instruksi, salah satunya adalah target ambang batas parlemen 8%.
“Optimis PSI akan menang dan lolos ke Senayan,” kata Kaesang di Kantor DPP PSI, Jakarta (16/11/2023).
Efek Kaesang memang terasa, pada bulan Desember, Lembaga Survei Indikator Politik merilis hasil survei terbaru. Hasilnya, PSI naik dari 1,6 persen dari 0,8% menjadi 2,4 persen.
Tetapi survei terakhir oleh lembaga berbeda, yaitu Lembaga survei Politika Research and Consulting (PRC) yang dilakukan 20-27 Desember 2023, menunjukkan hasil hanya 1,6%.
Belum ada komentar Kaesang soal hasil survei ini. Apakah dia masih yakin akan lolos ke Senayan, seperti yang pernah dia ucapkan, “Kita berharap nanti di bulan Februari pas pencoblosan sudah di atas empat persen” (27/12/2023).*** (O Gozali)