Purbalingga, serayunews.com
“Kedua warga binaan itu memang menjalin hubungan cinta. Yang laki-laki masuk ke Rutan tahun 2019 dan yang wanita masuk ke rutan setahun setelahnya. Mereka akhirnya saling tertarik dan menjalin hubungan cinta,“ kata Kepala Rutan Purbalingga, Bluri Wicaksono.
Hubungan tersebut juga berlanjut hingga jenjang pelaminan. Dua sejoli itu melaksanakan pernikahan di aula Rutan Purbalingga, Rabu (15/2/2023).
Pihak Rutan juga menghadirkan petugas Bantuan Bimbingan dan Penyuluhan Masyarakat (Babinluhmas) Edy Rujito dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Purbalingga menyaksikan acara tersebut. Akad nikah dipimpin oleh Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Purbalingga Abdul Latief.
Baca juga: [insert page=’audit-kasus-stunting-di-purbalingga-kemiskinan-dan-pernikahan-dini-jadi-faktor-penyebab’ display=’link’ inline]
Keduanya meminta agar kedua mempelai mendasari pernikahan ini dengan niat ibadah, bukan sekadar mencetak sekarang langka ataupun unik. “Dengannya niat ibadah mengharap ridlo Allah, semoga terwujud keluarga yang sakinah Mawaddah wa Rohmah,” pesannya.
Kepala Rutan Bluri Wicaksono dalam kesempatan itu juga berpesan agar keduanya menahan diri untuk jangan dulu berbulan madu selama masih berada di Rutan.
“Karena memang belum ada aturan yang membolehkan pasutri melakukan hubungan suami istri di Rutan, jadi jangan ngumpet-ngumpet yang justru nanti akan menimbulkan masalah lain,” tegasnya.
Bluri menyampaikan permohonan maaf karena selama di Rutan pasangan pengantin ini harus saling bersabar. “Bersabar dulu, karena kalian berdua belum bisa menunaikan hak dan kewajiban secara normal,” pesannya.
Rasimin yang merupakan warga Kecamatan Karanganyar Purbalingga akan menghirup udara bebas 10 hari lagi. Sedangkan mempelai wanita yang merupakan warga Kecamatan Patikraja akan bebas sembilan bulan lagi.
Akad nikah dilaksanakan layaknya sepasang pengantin biasa. Mempelai pria mengenakan kemeja batik dan mempelai wanita mengenakan gaun pengantin. Pengantin laki-laki juga mengucapkan lafal ijab qabul dengan lantang dan lancar.
“Pernikahan ini merupakan yang kedua bagi keduanya,” imbuh Bruri.