SERAYUNEWS – Sebagai wujud unutk merawat keberagaman lewat pesta olahraga, Sekolah 3 Bahasa Putera Harapan atau Puhua School Purwokerto menggelar Puhua Olympic Games (POG) 2024 bertema “Puhua All Stars Games On”. Kegiatan olahraga tahunan tersebut melibatkan seluruh siswa Puhua.
Kepala Sekolah Puhua Secondary, Arinta mengungkapkan bahwa untuk tema tahun ini mengusung keselarasan, kesatuan dan kekompakan siswa serta orang tua. “Dalam dunia pendidikan di mana tak hanya siswa dan guru yang menjadi kunci keberlanjutan sekolah. Tapi, juga orang tua menjadi pilar penting dalam mendukung pendidikan anak-anak untuk bahu-membahu bersama menghadapi tantangan zaman yang telah berubah,” ujar dia, Kamis (19/9/2024).
Arinta menambahkan POG pertama kali dilaksanakan pada tahun 2016 lalu. Konsep olahraga yang diadakan setiap tahun ini diciptakan salah satu pendiri Sekolah Puhua yaitu Ibu Jan Marisa. POG kemudian didesain sebagai aktivasi program sekolah yang bertujuan sebagai alat pembentuk karakter siswa melalui kegiatan olahraga.
Uniknya olimpiade ini dibuat serupa dengan pesta olahraga karena seluruh jenjang siswa dari usia kelompok bermain hingga menengah atas turut serta di dalamnya. “Sedikitnya 1.400 peserta yang terdiri dari siswa beserta orangtua siswa serta keluarganya ikut terlibat dalam serangkaian olahraga tahunan yang menjadi medium Puhua School untuk mengangkat nilai-nilai luhur sekolah,” ujar dia.
Ada sejumlah cabang olahraga terbagi sesuai usia siswa diperlombakan, mulai usia pra-sekolah 2 tahun sampai usia remaja 17 tahun. “Benang merah seluruh cabang olahraga ini memacu setiap anak juga orang tuanya berkompetisi dan saling mendukung dalam membentuk mental sehat dalam suasana akrab, ceria, sekaligus penuh tantangan dan kekeluargaan,” katanya.
Lomba utamanya, lanjut Arinta, yakni Family Run dengan menempuh jarak 2,5 kilometer yang diikuti oleh siswa dan keluarganya secara tim. Kemudian pada tingkat secondary yakni tingkat SMP-SMA ada cabang olahraga yang diperlombakan seperti rounders, basket daan tolak peluru. Sedangkan pada jejang primary atau SD, sebanyak delapan cabang olahraga berbasis atletik dipertandingkan.
“Ada lari jarak pendek, lompat jangkit, lari formula, lempar bola, lari estafet, lari bolak balik, lempar sasaran, hingga lempar turbo. Di jenjang R1 dan R2 (TK) tiga olahraga yang dilombakan adalah estafet sumpit, bola-goyang-tangkap, dan lari halang rintang. Kemudian dijenjang Playrgroup dirancang sebuah kompetisi sesuai usia yang melombakan anak-anak usia pra-sekolah untuk memindahkaan bola sesuai warna, permainan ambil-tangkap dan halang rintang,” ujarnya.
Filosofi POG, lanjut Arinta, sebuah pesta olahraga yang diwakili delapan warna, warna-warna tersebut melambangkan semangat keberagaman Indonesia. Kebhinnekaan menjadi alasan Sekolah Puhua Berdiri.
“Kedelapan warna tersebut adalah merah, biru, kuning, hijau, oranye, abu-abu, putih, dan hitam yang melambangkan bahwa Bhinneka Tunggal Ika tak sekadar menjadi slogan di sekolah Puhua melainkan sebuah prinsip yang melekat sebagai perwujudan sila ke-3 Pancasila yaitu Persatuan Indonesia,” kata dia.
Hal tersebut juga sejalan dengan filosofi sekolah itu yakni semangat You Jiao Wu Lei yang bermakna “Pendidikan Tanpa Perbedaan”. “POG didisain untuk menjawab kebutuhan pembentukan mental anak melalui semangat yang melekat dalam nilai-nilai sportivitas dalam menjalani kehidupan yang penuh toleransi dan saling menghormati sesama. Antara lain rajin, tulus, bersahaja, dan gigih seperti yang diwakili dalam 4 maskot Sekolah Puhua, Qin-Qin, Cheng-Cheng, Pu Pu, dan Yi Yi,” kata dia.