SERAYUNEWS – SMP–SMA Sekolah 3 Bahasa Putera Harapan (Puhua Secondary School) kembali menggelar pentas seni tahunan bertajuk Puhua Fest 2025 “Twilight Sparks Set Dreams Alight”, sebuah perayaan kreativitas yang tahun ini menghadirkan kombinasi semangat inovasi, eksplorasi budaya, dan kepedulian lingkungan. Tidak sekadar parade seni, Puhua Fest 2025 menempatkan isu keberlanjutan, daur ulang, dan pemanfaatan limbah sebagai bagian utama dalam proses berkarya, Jumat (14/11/2025).
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Banyumas, Drs. H. Joko Wiyono, M.Si., yang akrab disapa Bang Jack di kalangan pendidik. Ia menegaskan bahwa Puhua menjadi contoh nyata bagaimana sekolah dapat memadukan pendidikan karakter, kreativitas, dan kesadaran lingkungan ke dalam proses belajar modern.
“Puhua sebagai sekolah yang menerapkan Deep Learning justru sudah menerapkan dan membuktikan bahwa persoalan lingkungan adalah tantangan besar yang harus kita sikapi bersama. Melalui kegiatan ini, Puhua telah melakukan proses pendidikan yang tidak hanya fokus pada urusan akademik, namun juga kognitif, afeksi, dan psikomotorik. Puhua juga menjadi sekolah yang menjunjung keberagaman, ibarat Indonesia Mini,” ujar dia.
Ia menilai Puhua Fest 2025 sebagai kegiatan yang meriah, sarat pesan, dan relevan dengan tantangan pendidikan masa kini.
Salah satu sorotan utama Puhua Fest adalah Fashion Show antar kelas, melibatkan seluruh siswa kelas 7 hingga 12. Mereka menjadi desainer sekaligus model untuk kostum rancangan sendiri yang sepenuhnya dibuat dari bahan daur ulang dan limbah domestik.
Selama satu bulan, siswa mengumpulkan dan mengolah material seperti plastik, koran, botol bekas, VCD hingga bahan unik lainnya, kemudian memadukannya dengan sentuhan budaya Tionghoa–Banyumas. Lebih dari 20 karya berupa gaun, topi, mahkota, tongkat, hingga payung tampil memukau di panggung, membuktikan bahwa limbah pun bisa memiliki nilai seni tinggi jika diolah dengan kreativitas dan kerja sama.
Kegiatan ini tak hanya mengasah kreativitas, namun juga memberikan edukasi langsung mengenai gaya hidup ramah lingkungan dan inovasi berkelanjutan.
Selain pertunjukan di panggung, pengunjung juga menikmati berbagai pameran seni, instalasi daur ulang, serta workshop emboss metal ramah anak. Workshop ini menggunakan pelat aluminium tipis yang aman untuk pelajar SMP–SMA dan menjadi salah satu aktivitas yang paling banyak diminati.
Teknik emboss mengadaptasi corak batik dan simbol budaya Tionghoa–Banyumas, seperti teratai, anggrek, kawung, mega mendung, dan parang. Ratusan karya dari workshop ini dipajang di Galeri Puhua Fest pada 14 November 2025.
Selain menyenangkan, workshop ini menumbuhkan karakter kolaboratif, kreatif, dan bertanggung jawab pada diri siswa, sejalan dengan nilai-nilai yang diusung Puhua Fest 2025.
Kepala SMP–SMA Sekolah 3 Bahasa Putera Harapan Banyumas, Arinta Dewi, S.Si., M.M., menegaskan bahwa pendidikan lingkungan dan karakter merupakan fondasi penting di Puhua.
“Bagi kami, pendidikan lingkungan hidup dan karakter harus berjalan seiring inovasi dan seni. Puhua Fest adalah laboratorium nyata agar generasi muda membangun daya saing, pengalaman organisasi, komunikasi, keterampilan teknis, dan rasa bangga berkontribusi untuk masyarakat serta dunia,” jelas Arinta.
Puhua Fest 2025 bukan hanya ajang unjuk bakat, tetapi juga inspirasi bagi masyarakat, khususnya dunia pendidikan dan orang tua untuk menyoroti pentingnya pendidikan karakter dan kepedulian lingkungan di sekolah.
Melalui kolaborasi lintas kelas, eksplorasi budaya, dan karya seni berbasis keberlanjutan, Puhua kembali menegaskan komitmennya sebagai sekolah yang mempersiapkan generasi muda juara, tidak hanya cerdas akademik, tetapi juga kreatif, solutif, dan peduli terhadap bumi.