Purbalingga, serayunews.com
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga, Tri Gunawan Setyadi menyampaikan, implementasi dari kurikulum merdeka harus terlebih dahulu melalui proses adaptasi. Proses adaptasi kurikulum merdeka, harus oleh guru dan sekolah dengan melakukan pengukuran sehingga akan ditemukan formulasi pengajaran yang sesuai dengan masing-masing siswa.
“Adaptasi dan standarisasi harus ada agar satu sekolah dan sekolah yang lain memiliki kualitas yang hampir sama,” katanya, Sabtu (11/03/2023).
Baca juga: [insert page=’membangun-perpustakaan-mengupayakan-peningkatan-indeks-literasi-masyarakat-purbalingga’ display=’link’ inline]
Pengukuran terhadap siswa harus menjadi perhatian berkelanjutan dari para guru dan sekolah. Bagi para siswa yang sudah mulai terpetakan bakatnya, perlu pendampingan secara berkelanjutan. Tidak hanya dari pihak sekolah, dalam arti guru pengampu. Tapi penting juga pendampingan dari MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran).
“Misal, jika ada peserta didik menang lomba di tingkat kecamatan, ya terus didampingi hingga mereka mencapai tahapan berikutnya seperti tingkat provinsi dan nasional,” ujarnya.
Melalui merdeka belajar itulah, lanjut Tri Gun, tidak hanya membuka luas proses belajar siswa. Namun, para guru juga harus terus berkembang dan berinovasi, adaptasi dengan perkembangan teknologi.
“Metode, alat ajar, dan implementasinya mungkin juga kan berkembang sesuai zaman, maka guru juga perlu menyesuaikan,” katanya.