Meski di Cilacap Jumlah kasus Covid lebih dari 6,6 ribu kasus dan pasien sembuh mencapai 4,8 ribu, namun partisipasi pendonor plasma di Cilacap terbilang rendah. Pasalnya sejak Desember 2020 Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Cilacap baru menghimpun 42 kantong plasma darah konvalesen.
Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Cilacap Yuyung Budiwaskito mengatakan, sejumlah kendala dihadapi dalam mencari pendonor plasma darah konvalesen dari kelompok penyintas Covid-19 di wilayah Cilacap. Selain dengan keterbatasan alat yang ada sat ini, partisipasi para pendonor pun terbilang masih rendah, karena ada sejumlah faktor yang harus dipenuhi bagi calon pendonor yang di screening secara ketat.
Menurutnya, sreening dilakukan untuk menentukan agar sejumlah syarat donor terpenuhi dan pasien tersebut masih memiliki immunoglobulin G (IgG) atau kekebalan antibodi pasien yang dicari dari gejala sedang sampai berat, karena memiliki immunoglobulin G lebih tinggi jika dibandingkan dengan pasien tanpa gejala. Seleksinya yang dilakukan juga sangat ketat.
Menurutnya plasma darah yang dambil dari eks Covid yang bergejala namun tidak memiliki penyakit komorbid, serta dengan syarat umur antara 18 hingga 60 tahun dan diutamakan kaum pria.
“Pengambilan plasma dilakukan pada pasien sembuh, 14 hari kemudian baru boleh donor, immunoglobulin G akan memuncak, namun dalam kurun waktu satu bulan kualitasnya menurun hingga nol (0), memang belum ada teori, namun setelah dianalisa setelah dua bulan hilang,” katanya, Kamis (28/01/2021).
Karena pendonor plasma darah konvalesen di Cilacap masih rendah, pihaknya juga terus berupaya mencari pendonor eks Covid yang pernah dirawat di Rumah Sakit, selanjutnya menyasar pondok pesantren dan sejumlah perusahaan yang sebelumnya pernah terpapar dan memenuhi kriteria.
“Upaya kita mencari pendonor plasma, terkadang di Rumah Sakit pasien sembuh yang telah dirawat kita tawarkan untuk donor dan sceening, selain itu upaya kita juga akan menyasar Ma’had (pondok pesantren) dan pekerja perusahaan yang pernah terpapar kita coba screening semua,” imbuhnya
Plasma darah konvalesen yang dihimpun PMI Cilacap sejak bulan Desember 2020, baru 42 kantong, karena saat ini dengan keterbatasan alat, pengolahan satu kantong plasma membutuhkan waktu hingga 6 jam, pihaknya juga telah memesan alat plasma otomatis namun dijadwalkan datang pada bulan Juni mendatang.
“Yang donor sampai saat ini saya sudah menghimpun sekitar 42 kantong dari akhir Desember, satu pasien bisa satu kantong, kita ngambilnya 450cc nanti kota pisah menjadi plasma sekitar 250cc, dan diberikan (transfusi) kepada pasien Covid bisa 1 kantong maksimal 2 kantong,” jelasnya.(Ulul)