SERAYUNEWS– Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto menghadiri pertemuan dengan Presiden International Olympic Committee (IOC), Thomas Bach.
Pertemuan berlangsung di Hotel Du Collectionneur, Paris, sekitar pukul 14:00 waktu setempat, Sabtu, (27/7/2024).
Dalam pertemuannya dengan Presiden IOC dan FIFA, Prabowo berdiskusi mengenai peran organisasi olahraga internasional dalam meningkatkan potensi atlet muda di Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, turut hadir pula Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum (Ketum)PSSI Erick Thohir, dan Ketua KOI Raja Sapta Oktohari.
Pada kesempatan itu Prabowo mendapatkan plakat berupa medali yang merupakan penghargaan khusus dari Presiden IOC.
“Ini adalah medali yang dirancang oleh pendiri kami Pierre de Coubertin untuk mengenang pendirian IOC di sini, di Paris, di Universitas Sorbonne pada tanggal 23 Juni 1894,” kata Thomas.
Pada kesempatan pertemuan dengan Presiden IOC, Prabowo sebagai Ketua Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) Prabowo Subianto menyampaikan keinginan. Dia ingin pencak silat bisa masuk menjadi cabang olahraga di Olimpiade.
Usai pertemuan tersebut, Prabowo juga menghadiri eksebisi Pencak Silat di Pullman Paris Montparnasse. Ini menjadi langkah nyata dari keseriusan Prabowo untuk membuat pencak silat bisa menjadi bagian dari Olympic Movement.
“Momen seperti Olimpiade ini akan menjadi etalase buat pencak silat supaya bisa lebih dikenal. Goalnya tidak cuma diakui IOC, tapi juga bisa jadi bagian dari Youth Olympic dan Summer Olympic,” kata Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari.
Saat ini, pencak silat sudah memenuhi beberapa persyaratan sebagai cabang olahraga di IOC. Mulai dari pengakuan tiga benua, lebih dari 80 negara di dunia telah memiliki federasi nasional. Kemudian, sudah ada lebih dari 20 kali Kejuaraan Dunia.
“Pencak silat tercatat di UNESCO, tapi juga memiliki kemampuan kegiatan olahraga kompetisi yang maksimal sehingga ini menjadi bagian dari Olympic Movement yang diakui IOC. Masih banyak syarat-syarat yang harus dipenuhi, salah satunya mengikuti WADA (World Anti-Doping Agency) Code,” ujar Okto.
Okto menambahkan Indonesia berencana untuk menjadi tuan rumah Youth Olympic 2030 dan Olimpiade 2036. Ketika kesempatan itu datang, pencak silat bisa menjadi cabor yang masuk pertandingan.***(Kalingga Zaman)