SERAYUNEWS – Telur menjadi salah satu sumber protein yang murah dan mudah.
Namun, telur ternyata masih memiliki sejumlah mitos merugikan dan fakta manfaat yang belum banyak orang tau.
Mulai dari penyebab kadar kolesterol naik, menghambat penyembuhan luka hingga berakibat ‘borok’.
Selain itu, masih banyak lagi mitos merugikan efek samping dari konsumsi telur rebus.
Kemudian, bagaimana sebenarnya fakta yang sebenarnya tentang konsumsi telur rebus?
Adakah manfaat konsumsi telur rebus? Berikut penjelasanya menurut dokter.
Mitosnya, konsumsi telur terutama jika direbus bisa membuat kadar kolesterol seseorang naik dan proses penyembuhan luka menjadi terhambat bahkan bisa beresiko menjadi ‘borok’.
Terkait kolesterol, memang benar adanya jika telur terutama bagian kuningnya memiliki kadar kolesterol tinggi yakni 186 mg.
Itu artinya konsumsi 2 butir telur rebus sehari sudah melebihi batas konsumsi kolesterol tubuh harian yang disarankan yakni 300 mg.
Tapi faktanya, melansir keterangan dokter, sebenarnya lemak jenuh yang punya peran utama penyebab naiknya kolesterol tubuh.
Itu berarti, konsumsi daging merah, mentega, susu ataupun olahannya lebih beresiko tinggi membuat kadar koleserterol tubuh naik ketimbang telur rebus.
Hal itu karena telur rebus justru hanya mengandung 1,6 gram kadar lemak jenuh.
Selanjutnya, mitos konsumsi telur bisa membuat luka seseorang beresiko menjadi ‘borok’ juga tidak benar.
Melansir laman yang ditinjau langsung oleh dokter Rizal Fadli, faktanya telur rebus sangat dianjurkan untuk dikonsumsi bagi seseorang yang mempunyai luka luar seperti lecet karena jatuh.
Itu karena tubuh memerlukan protein guna mempercepat regenerasi kulit dalam upaya penyembuhan luka yang diderita.
Oleh karena itu, telur menjadi sumber protein paling gampang untuk seseorang temui dan konsumsi.
Jadi, selain penanganan luka yang benar dan konsumsi dalam batas wajar, telur rebus ternyata memiliki segudang fakta tentang manfaat yang menepis semua mitos yang selama ini melekat padanya.***