SERAYUNEWS – Pencarian terhadap modul ajar matematika fase A kelas 1 sangatlah penting bagi seorang guru. Hal ini berfungsi sebagai acuan maupun pedoman dalam mengajar memasuki tahun ajaran baru.
Sejatinya, proses penyusunan modul tersebut bakal mirip dengan modul ajar pada umumnya dalam Kurikulum Merdeka.
Dengan kata lain, pendidik harus menuliskan beberapa poin-poin utama di dalam modul tersebut, lalu menyajikannya dalam bentuk tabel atau kolom.
Lantas, apa yang dimaksud dengan Modul Ajar Matematika Fase A Kelas 1 Kurikulum Merdeka? Berikut serayunews.com sajikan ulasannya, lengkap dengan materi di dalamnya.
Berikutnya, materi pada mata pelajaran Matematika dalam Kurikulum Merdeka Kelas 1, sebagaimana laman Informasi dan Data Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud berikan infromasinya.
Terdapat beberapa BAB yang menjadi materinya.
Selanjutnya, mengutip dari laman Guru Kemdikbud, modul ajar sendiri adalah salah satu jenis perangkat ajar yang memuat rencana pelaksanaan pembelajaran, untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran mencapai Capaian Pembelajaran (CP).
Adapun, pembelajaran matematika pada Kelas 1 sekolah dasar atau SD memiliki tujuan untuk mengenalkan siswa pada konsep dasar matematika.
Contoh
– Bilangan dan Operasi Dasar. Siswa-siswi mulai mengenal angka, belajar menghitung, dan memahami konsep penjumlahan hingga pengurangan sederhana.
– Bentuk Geometri. Pengenalan bentuk-bentuk geometri dasar seperti lingkaran, segitiga, dan persegi.
– Pola dan Pengukuran. Para murid mulai mengetahui konsep pola dan cara mengukur benda dengan satuan sederhana.
Modul ajar Matematika Fase A sendiri rancangannya untuk menyesuaikan kebutuhan siswa kelas 1 yang masih berada dalam tahap awal belajar. Oleh sebab itu, materi yang tersaji yaitu kontekstual dan interaktif.
Sementara itu, komponen-komponen penting yang harus ada dalam modul ajar matematika fase A kelas 1 SD, sebagai berikut:
Kompenen pertama, pada bagian informasi umum, beberapa poin penting harus guru sertakan.
a. Identitas Modul: Pada bagian ini, informasi dasar mengenai modul harus dicantumkan. Berikut komponen yang perlu diisi.
– Nama penyusun
– Instansi
– Tahun penyusunan
– Jenjang sekolah
– Mata pelajaran
– Fase atau kelas
– Materi
– Alokasi waktu pembelajaran
b. Kompetensi Awal: Di bagian ini, guru harus menjelaskan kompetensi yang diharapkan dikuasai oleh siswa setelah mempelajari materi.
Misal
– Siswa mampu menghitung banyaknya benda dan mengurutkannya;
– Siswa dapat menyatakan posisi benda menggunakan kata depan-belakang, kanan-kiri, atas-bawah, dan sebagainya.
c. Profil Pelajar Pancasila: Modul ajar juga perlu mencantumkan profil Pelajar Pancasila yang ingin dibentuk melalui pembelajaran.
Contoh
– Mandiri
– Bernalar kritis
– Bergotong royong
d. Sarana dan Prasarana: Selanjutnya, guru perlu menjelaskan alat dan bahan selama proses pembelajaran. Misalnya, buku teks, laptop, proyektor LCD, dan koneksi internet.
e. Target Peserta Didik: Seperti, dapat tuliskan “siswa reguler atau tipikal di kelas 1 SD.”
f. Model Pembelajaran: Dalam bagian ini bisa dituliskan model pembelajaran yang dilakukan. contohnya yaitu Tatap Muka, Pembelajaran Jarak Jauh dalam Jaringan (PJJ Daring), dan Pembelajaran Jarak Jauh luar Jaringan (PJJ Luring).
Bagian komponen inti yang kedua, modul ajar memuat elemen-elemen yang lebih mendalam mengenai proses pembelajaran.
Berikut adalah beberapa poin yang perlu disertakan.
a. Tujuan Pembelajaran: Guru perlu menjabarkan tujuan pembelajaran.
Contoh
• Siswa dapat menghitung dan memahami hubungan antara angka yang menyatakan jumlah dan angka yang menyatakan urutan.
• Siswa mampu menyatakan posisi benda dengan menggunakan kosakata arah seperti kanan-kiri, atas-bawah, dan sebagainya.
b. Pemahaman Bermakna: Dalam bagian ini, guru menuliskan penjelasan mendalam tentang materi pelajaran.
Misal
• Memperkuat kemampuan siswa dalam menghitung dan mengurutkan benda.
• Meningkatkan pemahaman siswa tentang posisi benda menggunakan kata-kata yang sesuai.
c. Pertanyaan Pemantik: Pertanyaan ini merangsang pemikiran siswa. Contohnya, “Berapa banyak benda yang kalian hitung?”
d. Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan pembelajaran terbagi menjadi dua, yaitu kegiatan pendahuluan dan kegiatan inti.
Guru perlu menyajikan kegiatan secara rinci, misalnya mulai dengan mengulas materi sebelumnya sebelum masuk ke kegiatan inti yang lebih mendalam.
e. Asesmen Penilaian: Tuliskan metode penilaian bisa berupa presentasi, tugas tertulis, atau asesmen formatif lain selama pembelajaran.
f. Kegiatan Pengayaan dan Remedial: Di bagian ini, guru perlu menyajikan kegiatan pengayaan bagi siswa yang sudah menguasai materi dan remedial untuk siswa yang memerlukan pemahaman tambahan.
g. Refleksi Peserta Didik dan Guru: Refleksi merupakan bagian penting untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran.
Guru bisa menuliskan pertanyaan refleksi seperti “Apa yang sudah berjalan baik?” dan “Bagian materi apa yang sulit dipelajari atau disampaikan?” untuk siswa dan guru.
Terakhir, komponen lampiran menjadi yang tak boleh terlewatkan. Pada bagian lampiran, guru dapat menyertakan lembar kerja siswa, bahan bacaan tambahan, dan daftar pustaka dalam menyusun modul ajar.
Itulah modul ajar matematika fase A kelas 1 SD yang bisa menjadi pedoman para guru dalam menyusun, lengkap dengan materinya. Semoga membantu!
***