SERAYUNEWS– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, fenomena El Nino telah memberikan dampak terhadap potensi penurunan produksi global. Kondisi ini menyebabkan adanya tren kenaikan inflasi bahan makanan, terutama komoditas beras dan gula.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar dalam keterangannya menyampaikan, di perekonomian domestik, tingkat inflasi nasional tercatat sebesar 2,28 persen secara tahunan. Hal ini sejalan dengan ekspektasi pasar sebesar 2,2 persen.
“Namun, perlu dicermati tren kenaikan inflasi bahan makanan terutama komoditas beras dan gula di tengah potensi penurunan produksi global akibat El Nino. Secara umum, daya beli masih tertekan tercermin dari inflasi inti yang kembali turun,” ungkapnya saat konferensi pers virtual, Senin (30/10/2023).
Tak hanya itu, saat ini ada penurunan indeks kepercayaan konsumen dan kinerja penjualan ritel yang rendah. Meskipun demikian, kinerja sektor korporasi relatif masih baik. Hal ini terlihat dari PMI Manufaktur yang terus berada di zona ekspansi dan neraca perdagangan yang masih mencatatkan surplus.
“Selain itu, dapat disampaikan bahwa Indonesia telah diterima menjadi anggota penuh (full member) Financial Action Task Forces (FATF), sebagaimana ditetapkan dalam Plenary Meeting FATF tanggal 25 Oktober 2023,” jelas Mahendra Siregar.
Capaian ini, kata dia merupakan hasil kolaborasi yang baik antara Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan seluruh Kementerian atau Lembaga terkait. Termasuk OJK, yang menunjukkan sektor jasa keuangan nasional telah secara komprehensif memenuhi standar internasional.
Hal ini dilakukan dalam penerapan program Anti Pencucian Uang (APU), Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) dan Pencegahan Pendanaan Proliferasi Senjata Pemusnah Masal (PPPSPM).
“Kedudukan Indonesia sebagai anggota penuh FATF menempatkan Indonesia sejajar dengan negara-negara anggota G20 dengan integritas sistem keuangan yang kuat,” jelasnya.
Kondisi ini, kata dia, akan meningkatkan kepercayaan masyarakat, termasuk masyarakat internasional terhadap integritas sektor keuangan Indonesia. Sehingga, pada gilirannya akan berdampak positif pada peningkatan perekonomian nasional.