SERAYUNEWS – Tim SAR Gabungan, terpaksa menghentikan operasi SAR pencarian 8 penambang yang terjebak di tambang emas ilegal di Banyumas hari ini, Selasa (1/8/2023).
Pencarian penambang dihentikan, karena progres di sumur tambang emas di Dusun Tajur, Desa Pancurendang, Ajibarang itu sangat minim.
Sejak pagi, sejumlah petugas sudah terlihat membereskan berbagai peralatan milik Tim SAR dan relawan.
Baca juga: Hari Ke 6 Pencarian, Tim SAR Gabungan Belum Berhasil Evakuasi 8 Penambang Emas Ilegal di Banyumas
“Semua kita rundingkan, masukan dari manapun kita laksanakan,” ujar Adah Sudarsa, Kepala Kantor SAR Cilacap selaku SAR Mission Coordinator.
Dari hasil evaluasi terkini, berbagai upaya ternyata tidak efektif lagi. Bahkan hari ini kata Adah, tidak ada progres signifikan.
“Pompa nyala 24 jam non stop sampai hari ke 7 ini, tapi bukan menurun debit air malah naik. Memang kesulitan kesulitan itu menjadi perhatian,” ujarnya.
Adah menjelaskan, proses evakuasi maupun pertolongan mempunyai Standar Operasional Prosedur (SPO). Mementingkan keamanan personel, juga menjadi perhatian saat melakukan evakuasi.
“Kita tidak mau bersikukuh dengan kondisi tempat yang sempit. Di atas memang kelihatan besar 90×80 cm (diameter sumur, red), di dalam itu lebih kecil lagi,” kata dia.
Belum lagi kondisi lubang sumur yang berliku-liku, ada genangan air, makin mempersulit untuk melakukan proses evakuasi.
“Itu menjadi pertimbangan kita, kalau memaksakan khawatirnya malah menambah jumlah korban,” ujarnya.
Terkait keluarga, menurutnya Tim SAR sudah berkoordinasi. Pihak keluarga juga sudah mengikhlaskan mereka yang terjebak selama 7 hari tersebut.
“Keluarga sudah merespon, kemarin kita juga datangkan dari Bogor langsung. Mereka juga sudah mengikhlaskan,” katanya.
Dari pantauan serayunews.com, berbagai peralatan Tim SAR gabungan mulai di pindahkan dari lokasi tambang emas. Genset besar dan pompa air, juga sudah tidak beroperasi kembali.