SERAYUNEWS– Event keren bertajuk “Wening Art Exhibition” suguhkan karya-karya keren seni rupa dari artis-artis seniman Cilacap dan Banyumas. Event spektakuler ini mampu menyedot animo para pecinta seni rupa di Cilacap dan sekitarnya.
Event ini digelar kerjasama antara Paragraf Coffee & Eatery dengan Visi Visual, Cilacap Kreatif dan Sinema Layaria. Acara berlangsung di Jalan MT Haryono, Donan Kelurahan Cilacap Tengah, Cilacap, dibuka pada Kamis, (23/5/2024).
Seremonial pembukaan pameran dilakukan oleh Romi Angger Hidayat dan Haryono dari Paragraf Coffee & Eatery, Afrizal Abdi dari Cilacap Kreatif dan Ahmad Fathoni dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap.
“Kami sangat mengapresiasi dan selalu siap mendukung sepenuhnya kegiatan-kegiatan semacam ini demi memajukan daerah kita,” ungkap Ahmad Fathoni, Jumat (24/5/2024).
Event ini juga turut dihadiri dari berbagai kalangan, seperti akademisi, pemerintahan, komunitas, dan lain-lain. Termasuk juga seniman-seniman Kabupaten Cilacap lainnya yang turut memberikan dukungan dan semangat, di antaranya adalah Suhadi Gembot dan Midhan Anis.
Fitri Awaluddin Muuri selaku ketua Dekranasda Kabupaten Cilacap sekaligus Pembina Cilacap Kreatif pun tak mau ketinggalan, menikmati semua karya yang dipamerkan bersama rekan-rekannya.
“Ini keren sekali, pokoknya semoga sukses selalu” kata Thifa Maydiana, pencinta seni rupa yang juga pemilik Sukun Hotel Cilacap.
Budi Basen dari Visi Visual menyampaikan, bahwa pameran ini digelar selama sebulan. Total ada 18 karya senirupa yang dipamerkan dengan media dan tema yang berbeda-beda.
Dalam pemeran ini, Budi Basen menampilkan Stencyl on Plywood dengan judul Pulang Kampung 1, Pulang Kampung 2, Pulang Kampung 3, Pulang Kampung 4, Pulang Kampung 5 dan Pulang Kampung 6. Tentu semuanya bercerita soal kampung.
Kemudian karya Callysta Qiamulail Romi dengan Acrylic on Canvas yang berjudul Culture Loop yang mengangkat tema anak muda yang ingin agar kebudayaan yang mulai tergerus dan tergantikan oleh budaya luar bisa kembali terjaga dan lestari.
Lalu karya Rasman Maulana dengan Acrylic on Canvas, masing-masing berjudul Sudut Taman dan Ikan-ikan Menuju Surga. Falsafahnya cukup kuat dan emosional.
Sedangkan karya Septian Tedi cukup berbeda dengan rekan-rekannya. Di mana Ia memainkan hanya 2 warna yaitu hitam dan putih untuk ke empat karyanya Pencil on Paper yang berjudul Bertaruh, Penyeimbang, Memeluk Rindu dan Sinar Do’a.
Selain itu, Tri Handoko juga pamerkan 5 karya Acrylic on Canvas yang berjudul Free Will?, Sidat, Keep The Fire Burning, Daya Hidup dan Busur Hujan.
Acara tersebut juga merupakan rangkaian menuju event tahunan Visi Visual bernama ART HEY yang akan dilaksanakan pada 13 – 15 Juni 2024 nanti di Purwokerto Banyumas. Sebuah pameran seni rupa di kultur Banyumasan.
Dalam sesi talkshow yang dipandu oleh musisi dan penulis Cilacap, Telson “Rider” Hardani, Rasman Maulana mengatakan bahwa saat ini dibuka pendaftaran bagi seniman yang akan tampil di ART HEY nanti.
“Silakan bisa mendaftar agar hasil karyanya bisa ditampilkan saat acara. Kontennya cukup beragam dan menarik. Pendaftarannya bisa melalui akun media social kami di @art.hey.exhibition. Gratis ya,” ujarnya.