
SERAYUNEWS – Puasa Senin Kamis merupakan salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Amalan ini tidak hanya memiliki nilai ibadah yang tinggi, tetapi juga diyakini membawa manfaat bagi kesehatan tubuh dan rohani.
Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk mengetahui dan memahami bacaan niat puasa Senin Kamis agar pelaksanaannya sesuai tuntunan dan bernilai ibadah.
Dalam ajaran Islam, niat menjadi syarat mutlak dalam pelaksanaan setiap ibadah, termasuk puasa sunnah.
Niat yang benar akan menentukan sah atau tidaknya suatu ibadah menurut ketentuan syariat. Niat bisa dilafalkan secara lisan, namun pada hakikatnya, niat adalah amalan hati yang harus tertanam kuat dalam diri seseorang sebelum melaksanakan ibadah.
Keutamaan atau fadilah dari puasa Senin Kamis telah banyak disebutkan dalam riwayat-riwayat hadis. Salah satu hikmahnya adalah sebagai bentuk ittiba’ atau mengikuti kebiasaan Rasulullah SAW, yang juga dikenal rutin berpuasa pada dua hari tersebut.
Dalam sebuah hadis riwayat Tirmidzi, disebutkan bahwa hari Senin dan Kamis adalah hari di mana amal perbuatan manusia diangkat ke hadapan Allah SWT.
Karenanya, umat Islam dianjurkan untuk berpuasa pada hari-hari tersebut, dengan harapan amalan yang diangkat tersebut dalam keadaan sedang berpuasa.
Di samping nilai spiritual, puasa Senin Kamis juga dipandang memberi manfaat lain, seperti melatih kedisiplinan diri dalam mengontrol keinginan, menahan hawa nafsu, dan membentuk ketenangan batin.
Selain itu, pola makan yang lebih teratur saat puasa juga dipercaya mampu mendukung kesehatan fisik, termasuk memperbaiki sistem pencernaan dan kebersihan tubuh.
Berikut adalah bacaan niat puasa Senin Kamis dalam bahasa Arab, latin, serta terjemahannya yang benar menurut sumber terpercaya, salah satunya dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta.
Untuk puasa sunnah hari Senin, bacaan niat dalam bahasa Arab adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ ٱلِٕثْنَيْنِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Dalam transliterasi latin dibaca: Nawaitu shauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi ta’ala, yang artinya: “Aku berniat puasa sunnah hari Senin karena Allah Ta’ala.”
Sementara untuk hari Kamis, bacaan niatnya adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ ٱلْخَمِيْسِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Urbanisasi latin: Nawaitu shauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta’ala, dengan arti: “Aku berniat puasa sunnah hari Kamis karena Allah Ta’ala.”
Bacaan niat ini sebaiknya dilakukan sebelum terbit fajar, atau pada malam sebelumnya. Namun, untuk puasa sunnah seperti Senin Kamis, syariat memberi kelonggaran bagi seseorang untuk berniat hingga pagi hari, asalkan belum makan, minum, atau melakukan hal yang membatalkan puasa.
Dengan memahami niat bacaan puasa Senin Kamis secara benar, beserta fadilahnya, seorang Muslim dapat melaksanakan amalan ini dengan niat yang tulus dan kesadaran penuh akan manfaatnya.
Tidak hanya sekadar rutinitas ibadah, puasa Senin Kamis juga dapat menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperbaiki akhlak, dan menyehatkan tubuh secara holistik.***