Kementrian Pariwisata menggelar Widarapayung Surfing Competition yang diikuti puluhan peselancar profesional. Digelar selama dua hari hingga Minggu (3/11/2019), even ini diikuti puluhan peselancar baik lokal maupun tingkat nasional.
Ketua Tim Percepatan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata Indroyono Soesilo mengatakan potensi wisata selancar sangat besar untuk bisa dioptimalkan di Pantai Widarapayung, Cilacap.
Kemenpar saat ini sedang fokus dalam pengembangan wisata bahari khususnya surfing yang sedang tren dengan begitu banyaknya kejuaraan hingga tingkat dunia.
“Ada usulan beberapa pantai di Cilacap untuk dikembangkan sebagai destinasi surfing. Semua kami kaji, dan hasilnya Pantai Widarapayung kami anggap sangat potensial. Ombaknya memenuhi standar event, sarana, dan prasarana juga terpenuhi,” ujar Indroyono dalam siaran pers, Sabtu (6/7/2019).
Indroyono menuturkan surfing sedang booming di Indonesia dan dunia. Terlebih surfing masuk dalam kejuaraan yang dipertandingkan saat Olimpiade 2020 sehingga Indonesia harus merebut peluang itu.
Gelaran kompetisi selancar tingkat nasional tersebut dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Farid Ma’ruf, Sabtu (2/11/2019).
“Event ini merupakan olahraga dalam bentuk selancar air untuk mempromosikan pariwisata di Kabupaten Cilacap, khususnya wisata bahari,” kata Farid dalam sambutannya pembukaan acara.
Dia berharap acara ini membawa dampak positif bagi pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Cilacap.
Selain memiliki pemandangan alam yang eksotik, ombak di Pantai Widarapayung tidak kalah dengan spot selancar lain di Indonesia seperti Pelabuhan Ratu, Bali, dan Banyuwangi. Sesuai namanya, acara ini diselenggarakan di Pantai Indah Widarapayung sebagai salah satu surga selancar di Kabupaten Cilacap.
Tahun ini, WPSC mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata. Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Cilacap, Heroe Harjanto menjelaskan, dari kegiatan ini diharapkan ada multiplier effect. Khususnya untuk menggerakkan sektor riil usaha kecil dan menengah masyarakat.
Sementara itu, Panitia Penyelenggara, Iqbal menjelaskan, WPSC diikuti setidaknya 80 peselancar dari berbagai wilayah, seperti Bali, Lombok, Pelabuhan Ratu, Pangandaran dan Banyuwangi. Bahkan beberapa peselancar mancanegara seperti Jerman, Jepang, dan Perancis turut ambil bagian untuk ekshibisi.
Kisah para peselancar di Pantai Widarapayung ini bermula setelah bencana Tsunami menerjang kawasan pantai pada 2006 silam. Pada tahun berikutnya pasca bencana, para pemuda pantai sering berlatih teknik berenang profesional hingga berlatih selancar. Keahlian mereka kemudian dimanfaatkan untuk menolong para wisatawan yang hampir tenggelam saat sedang berenang di pantai. [Baca : Kisah Para Peselancar Widarapayung, Bangkit Dari Tsunami Hingga Jadi Penjaga Pantai]