SERAYUNEWS- Apa saja pantangan saat tahun baru Imlek? Tahun Baru Imlek adalah salah satu perayaan besar yang penuh tradisi bagi masyarakat Tionghoa.
Selain menjadi momen kumpul keluarga dan berbagi kebahagiaan, ada juga berbagai pantangan yang konon bisa membawa sial jika melanggarnya.
Kalau ingin perayaan Imlek tetap lancar, simak apa saja pantangan yang sebaiknya kamu hindari!
Keramas adalah salah satu pantangan saat merayakan imlek. Bukan hanya itu Potong rambut di hari Imlek juga dianggap sebagai tindakan yang “memotong” rezeki.
Kalau kamu ingin tetap tampil rapi, pastikan pergi ke salon jauh sebelum hari raya ini tiba.
Salah satu pantangan yang paling terkenal adalah larangan menyapu atau membuang sampah di hari pertama Imlek.
Mengapa? Karena sampah dan kotoran dianggap sebagai simbol rezeki. Kalau disapu atau dibuang, itu artinya kamu membuang keberuntungan yang seharusnya datang di tahun baru.
Warna hitam dan putih biasanya diasosiasikan dengan suasana duka dan pemakaman dalam budaya Tionghoa.
Saat Imlek, sebaiknya pilih warna-warna cerah seperti merah, kuning, atau emas yang melambangkan kebahagiaan dan keberuntungan.
Kata-kata seperti mati, bangkrut, malang, atau sejenisnya sangat dihindari selama Imlek.
Ucapan dianggap memiliki kekuatan, sehingga hal-hal buruk yang diucapkan bisa saja menjadi kenyataan.
Sebaiknya, gunakan kata-kata yang membawa semangat positif dan optimisme.
Hari pertama Imlek adalah waktu yang kurang baik untuk meminjam atau membayar utang.
Konon, jika melakukannya, itu berarti sepanjang tahun kamu akan terus berutang atau terjebak dalam masalah keuangan.
Pada hari Imlek, bangun siang merupakan tanda kemalasan dan itu bisa membawa ketidakberuntungan sepanjang tahun. Jadi, usahakan bangun pagi untuk memulai hari dengan semangat.
Imlek adalah waktu untuk berbagi kebahagiaan, bukan kesedihan. Menangis atau bertengkar saat perayaan bisa membawa energi negatif dan sial untuk setahun ke depan.
Jika tidak sengaja memecahkan piring, gelas, atau barang lain, itu menjadi tanda akan ada kerugian atau perpisahan.
Kalau hal ini terjadi, biasanya orang Tionghoa akan langsung mengucapkan kata sui sui ping an yang berarti semoga damai sepanjang tahun.
Bubur, meskipun sederhana dan nikmat, merupakan simbol kemiskinan dalam tradisi Tionghoa.
Saat Imlek, sebaiknya pilih makanan yang lebih kaya dan melimpah, seperti ikan, ayam, atau daging babi, yang melambangkan kesejahteraan.
Imlek bukan hanya soal perayaan, tetapi juga tradisi dan kepercayaan yang diwariskan secara turun-temurun.
Dengan menghindari pantangan-pantangan di atas, kamu bisa menjalani tahun baru dengan penuh berkah, keberuntungan, dan kebahagiaan.
Demikian informasi tentang pantangan tahun baru Imlek. Selamat merayakan Imlek! Gong Xi Fa Cai!***(Ika Sriani)