SERAYUNEWS – Bulan Februari 2024 nanti, akan ada pesta demokrasi pemilihan anggota DPR, mulai dari DPRD, Provinsi, sampai DPR RI.
Para peserta pemilu dalam upayanya mendapatkan hati masyarakat, mereka melakukan berbagai kegiatan dalam bentuk kampanye.
Baik berupa pemasangan banner dan poster diri, bergabung ke komunitas, memberikan bantuan, dan juga membuat event atau kampanye secara terbuka.
Namun, ternyata tidak hanya kegiatan yang umum dan rasional yang di lakukan para calon legislatif (Caleg). Jalan alternatif pun, mereka tempuh demi bisa mendulang suara paling banyak.
Tak sedikit Caleg yang mendatangi Paranormal, sebagai upaya untuk menang dan bisa duduk sebagai wakil rakyat.
Hal itu diakui oleh Ki Aji Langlang Jagad, paranormal di Baturraden, Kabupaten Banyumas yang sering di datangi setiap mendekati pemilu. Tidak hanya Caleg daerah, tapi juga Caleg pusat.
“Ada, bahkan sudah sejak setahun lalu mereka datang. DPRD ada, DPR Provinsi, bahkan DPR RI. Bukan cuma dari Jawa, luar pulau pun ada,” katanya, Senin (03/12/2023).
Ki Aji telah membuka praktik sejak tahun 2005 silam. Setiap masa Pemilu dan Pilkada, pasti mendapatkan klien dari kalangan politisi. Meskipun di zaman modern seperti ini, kepercayaan terhadap hal magic tetap masih ada.
“Mereka yang datang itu biasanya yang resah, tidak percaya diri, mentalnya perlu penguatan melalui spiritual,” ujarnya.
Bahkan di era kampanye melalui internet seperti saat ini, mendatangi ‘orang pintar’ masih banyak di lakukan.
“Tidak selalu mereka melakukan ritual, karena mereka sudah mengeluarkan uang, jadi biar saya saja yang jalani ritual,” ujarnya.
Bahkan, Ki Aji pun bisa memberikan layanan secara online atau daring. Memanfaatkan kecanggihan teknologi, dengan alat komunikasi modern, untuk berkonsultasi dengan para kliennya.
“Bisa mereka datang langsung ke sini (rumahnya, red), bisa saya yang mendatangi kediamannya, atau melalui telpon juga bisa,” kata Ki Aji yang tinggal di Desa Kutasari, Jalan Baturraden Barat ini.
Ki Aji mengaku, risih dengan pandangan orang yang menilai paranormal selalu dekat dengan takhayul. Menurut dia, pandangan tersebut bisa jadi rasional.
Tradisi budaya Jawa di kenal istilah Makrokosmos dan Mikrokosmos. Kalau Makrokosmos merupakan hubungan antara manusia dengan alam semesta, leluhur, dan Sang Pencipta. Sedangkan Mikrokosmos, itu relasi antar manusia.
“Kalau kita rasionalkan, secara ilmiahnya itu menyamakan frekuensi agar bisa terhubung. Itukan ada di ilmu metafisika, jadi bukan takhayul,” kata dia.