SERAYUNEWS– Suasana di sekitar gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cilacap pasca aksi demonstrasi yang berujung kerusuhan pada Sabtu (30/8/2025) masih belum kembali normal. Hingga Senin (1/9/2025), akses jalan utama di depan kantor wakil rakyat itu ditutup total.
Penutupan dilakukan dengan pemasangan barikade dan pengawasan ketat aparat gabungan, termasuk personel TNI. Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi dan upaya menjaga ketertiban setelah gelombang massa sebelumnya merusak sejumlah fasilitas.
Menurut keterangan warga, penutupan jalan dimulai sesaat setelah kericuhan mereda pada Sabtu sore. “Jalan ditutup setelah demo selesai kemarin, karena kantor juga rusak setelah banyak orang demo. Saya harap semoga cepat kondusif dan normal kembali,” tutur Eko, warga Cilacap, ketika ditemui di sekitar lokasi, Senin (1/9/2025).
Kerusakan yang ditimbulkan tidaklah ringan. Bagian depan kantor DPRD Cilacap menjadi titik yang paling terdampak. Taman hancur, pintu gerbang jebol, hingga ruang resepsionis dan kantor kesekretariatan di lantai satu ikut porak poranda. Tidak hanya itu, aksi anarkis massa juga membakar satu unit mobil dalmas serta beberapa sepeda motor yang terparkir di dalam area kantor.
Meski kerugian tampak nyata, hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang terkait besaran kerusakan maupun kapan jalan di depan DPRD Cilacap akan kembali dibuka untuk umum. Situasi ini memunculkan kegelisahan di kalangan warga, khususnya mereka yang sehari-hari melintas di jalur tersebut.
Kondisi pasca kerusuhan ini menjadi pengingat penting bahwa kebebasan menyampaikan aspirasi harus tetap menjunjung tinggi ketertiban. Aksi anarkis justru menimbulkan kerugian bersama dan berpotensi mengganggu pelayanan publik. Masyarakat pun berharap agar proses pemulihan berjalan cepat, keamanan tetap terjaga, dan jalur demokrasi di Cilacap bisa kembali pada koridor damai.