
SERAYUNEWS-Aksi kepedulian terhadap sesama ditunjukkan oleh Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Kabupaten Banjarnegara terhadap para korban longsor Situkung, Kecamatan Pandanaru Kabupaten Banjarnegara. Aksi sosial ini mereka lakukan dengan menggelar pijat gratis untuk pengungsi dan relawan yang terlibat dalam penanganan bencana.
Pada kegiatan sosial ini, Pertuni menerjunkan 15 pemijat professional yang terdiri dari 7 terapis pria dan 8 wanita. Mereka mengunjungi posko pengungsian korban longsor Situkung Pandanarum, termasuk posko relawan yang saat ini masih dengan setia melayani para pengungsi.
Ketua Pertuni Banjarnegara, Ali Tujam mengatakan, Pertuni adalah organisasi bagi penyandang tuna netra, meski masuk dalam kaum diasbilitas, Pertuni juga bagian dari masyarakat, yang juga ingin berbagi dan memberi manfaat pada korban longsor Situkung, Pandanarum.
“Kami punya skill memijat, dan dengan difasilitasi oleh Dinas Kominfo Banjarnegara, akhirnya kami bisa berbagi dengan teman-teman yang ada di pengungsian, termasuk para relawan untuk mendapatkan layanan pijat gratis dari kami,” katanya.
Menurutnya, selama masa tanggap darurat bencana dan tinggal di pengungsian, tentu saja ada kejenuhan dan rasa kelelahan, sehingga Pertuni berusaha membantu sesama dengan skil yang dimiliki. “Mereka pasti lelah, dan dengan terapi pijat dari kami, semoga bisa membantu memulihkan fisik mereka,” katanya.
Selain itu, aksi sosial pijat gratis bagi pengungsi dan relawan bencana longsor Situkung, Pandanarum ini juga menjadi bagian dari peringatan Hari Disabilitas Internasional tahun 2025 yang diperingati setiap 3 Desember.
“Masih dengan semangat Hari Disabilitas, kami ingin menunjukkan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk berbuat baik kepada sesama,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinkominfo Kabupaten Banjarnegara, Sagiyo mengapresiasi langkah Pertuni yang dinilainya sangat humanis dan relevan dengan kondisi di lapangan.
“Bantuan tidak selalu berupa logistik atau alat berat. Sentuhan kemanusiaan seperti ini justru sangat dibutuhkan. Relawan dan masyarakat yang terdampak bencana pastinya sering kelelahan. Layanan pijat dari teman-teman Pertuni ini menjadi energi pemulih yang luar biasa,” katanya.