SERAYUNEWS-Nova Arianto menjadi otak dari kelolosan Indonesia ke Piala Dunia U17 tahun 2025. Nova adalah pelatih timnas U17. Sebelum menjadi pelatih dia adalah salah satu bek terbaik yang pernah ada di Indonesia.
Nova Arianto yang keturunan Tionghoa ini adalah anak dari Sartono Anwar. Sartono adalah pelatih yang mampu membawa PSIS juara perserikatan pada 1987. Sartono Anwar pada 2023 juga pernah menjadi pelatih Persibas Banyumas.
Saat masih menjadi pemain, Nova Arianto sebenarnya berposisi awal sebagai striker. Dia adalah salah satu andalan timnas Indonesia Baretti yang berguru di Italia. Kemudian, sepulang dari Italia, Nova sempat di Arseto Solo. Kemudian, dia masuk skuad PSIS Semarang.
Dia ada di skuad PSIS Semarang ketika menjad juara Liga Indonesia pada 1999. Namun, kala itu dia lebih sering tidak bermain. Karena stok striker PSIS waktu itu sangat bagus. Ada Tugiyo, Hadi Surento, dan Ali Shaha.
Nova kemudian tak lagi menjadi striker. Pada kisaran 1999, Bernard Schum, pelatih timnas Indonesia menempatkan Nova sebagai bek. Kiprah Nova sempat tidak terdengar. Namun pada 2002, semua berubah. Dia menjadi andalan Persebaya Surabaya. Bahkan pada 2004, dia ikut membawa Persebaya juara Liga Indonesia.
Sejak 2007 sampai 2011, Nova bermain di Persib Bandung. Kemudian di musim 2011-2012 Nova bermain di Sriwijaya FC dan kembali merasakan juara Liga Indonesia. Nova mengakhiri kariernya di Pelita Bandung Raya pada 2015.
Di timnas senior, Nova sempat menjadi andalan pada tahun 2008 sampai 2010. Satu yang diingat publik adalah ketika dia mampu membuat gol ke gawang Thailand di semifinal Piala AFF 2008. Sayang, kala itu Indonesia gagal ke final.
Satu hal ikonik dari selebrasi gol Nova adalah dia merayakan dengan cara “suster ngesot”. Suster ngesot adalah gerakan yang popular berdasarkan film Suster Ngesot di tahun 2007.