Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Purbalingga Drs Imam Hadi menyampaikan, pasca terjadi bencana diperlukan adanya pemenuhan kebutuhan hunian yang aman dan nyaman. Mengingat ada beberapa rumah yang kondisinya membahayakan jika dipaksa untuk ditempati.
“Maka secara bertahap pembangunan Huntara dilaksanakan, mengingat ada beberapa rumah yang kondisinya bila dipaksa untuk ditempati sangat membahayakan penghuninya ditambah lagi hujan masih kerap terjadi tidaklah menutup kemungkinan terjadi dampak bencana susulan,” kata Imam, Senin (08/02/2021).
Proses pembangunan dilakukan bersama-sama secara gotong royong. Mulai dari Dinperumkin, Kodim 0702/Purbalingga, MDMC, Baznas, Kokam maupun relawan lainnya. Huntara dibangun berukuran 5×6 meter. Terdiri dari dua kamar, satu ruang tamu dan satu dapur. Lantai berupa cor semen, dinding bagian bawah menggunakan hebel, dinding atas kalsibot, dan atap menggunakan galfalum dan rangka baja ringan.
“Huntara ini ditargetkan akan selesai bulan ini, sehingga diharapkan kebutuhan utama kebutuhan papan bagi warga terdampak pergerakan tanah akan segera terpenuhi,” kata Ketua MDMC Purbalingga, Suprapto.
Kepala Desa Tumanggal Surati menjelaskan, bencana alam tanah bergerak menimpa 165 KK. Dari jumlah itu, sebanyak 24 rumah mengalami rusak berat sehingga tidak bisa dihuni lagi. Mereka tidak bisa pindah rumah karena mereka tidak punya tanah di tempat lain.
“Terima kasih kepada relawan Muhammadiyah yang telah memperjuangkan pembangunan huntara untuk warga bersama Pemdes Tumanggal,” katanya.
Surati menambahkan, bahwa huntara dibangun di tanah desa wilayah Kadus 5 Pagersari ini, dirasa sangat dibutuhkan oleh warga yang rumahnya rusak berat dan sudah tidak bisa ditempati lagi.