SERAYUNEWS – Thalasemia, menjadi salah satu penyakit yang mendapatkan perhatian lebih dari Pemkab Purbalingga. Setiap tahunnya, Pemkab mengalokasikan dana Rp 162 juta untuk membantu penderita penyakit ini.
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi menyampaikan, pemkab secara rutin memberikan anggaran hibah sebesar Rp 162 juta bagi penderita Thalassemia. Bantuan itu, untuk transportasi dan pemberian makanan tambahan.
“InsyaAllah pemerintah daerah tidak tutup mata terkait Thalassemia di Purbalingga,” ujar Tiwi, saat kegiatan Skrining Thalassemia dan Edukasi Thalassemia di Pendopo Dipokusumo, Selasa (26/09/2023).
Saat ini kata dia, ada 86 pasien Thalassemia di Kabupaten Purbalingga. Sejalan dengan cita-cita POPTI untuk zero Thalassemia di tahun 2027, pemerintah daerah terus memberikan dukungan. Salah satunya dengan skrining Thalassemia, kepada 1.000 pelajar SMA/SMK se Kabupaten Purbalingga.
“Kegiatan skrining ini dalam rangka melakukan deteksi dini. Jika kemudian ada pelajar yang terdeteksi membawa gen Thalassemia, paling tidak kita bisa memberikan edukasi pencegahan munculnya Thalassemia mayor,” kata Tiwi.
Dia berharap, masyarakat Purbalingga bisa lebih paham tentang penyakit Thalassemia. Terutama, terkait dengan pencegahan dan penanganan penyakit ini.
“Besar harapan saya, masyarakat Purbalingga khususnya para pelajar SMA/SMK akan lebih aware apa itu penyakit Thalassemia. Karena pada dasarnya penyakit ini bisa di cegah, salah satunya dengan melakukan skrining,” katanya.
Pemkab Purbalingga, juga memberikan perhatian dalam bentuk fasilitas dan layanan. Saat ini di RSU Goeteng Taroenadibrata telah menyediakan ruangan khusus, untuk penderita Thalassemia. Sehingga, penderita Thalassemia yang melakukan transfusi darah tidak perlu rawat inap.
“Pemkab melalui RSUD juga memfasilitasi pendampingan psikologi, untuk para penderita Thalassemia. Ini agar para penderita, bisa terus memiliki semangat untuk hidup, tidak berkecil hati, tidak depresi,” katanya.