Sejumlah pengelola wisata air di Purbalingga, ikuti pelatihan mitigasi dan penanganan kecelakaan air. Kemampuan tersebut, penting mengingat wisata berbasis air menjadi destinasi primadona di Kabupaten Purbalingga. Baik itu berupa kolam renang rekreasi, maupun sungai alami yang menyuguhkan panorama ngarainya.
Purbalingga, serayunews.com
Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purbalingga menyelenggarakan Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk para pelaku wisata berbasis air pada, Kamis – Jumat, 24-25 November 2022 lalu, di Klawing Adventure, Desa Slinga, Kaligondang.
Kepala Bidang Pariwisata Dinporapar Gunanto Eko Saputro menyampaikan, ada beragam aktivitas air dari sejumlah destinasi berbasis air di Purbalingga. Sebut saja aktivitas di air terjun renang biasa atau repling. Di sungai ada arung jeram, body raffting, maupun tubing.
Di balik potensi rupiahnya, ada potensi risiko yang juga perlu ada antisipasi dan ada mitigasi. Kecelakaan air, tergolong kecelakaan yang berdampak fatal, karena sangat berbeda dengan penanganan saat di darat.
“Kita memiliki banyak objek wisata berbasis air, seperti sungai, curug, taman bermain air maupun kolam renang. Para pelakunya, perlu bekal teknik dan ilmu untuk keamanan dan keselamatan di air, juga pertolongan pertama pada kecelakaan,” katanya, Jumat (26/11/2022) sore.
Ada 40 pengelola wisata berbasis air yang mengikuti pelatihan tersebut. Mereka mendapatkan teori sampai praktik yang terbagi dalam 2 gelombang. Sebagai mentor, Dinporapar menggandeng instruktur dari Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) dan Palang Merah Indonesia (PMI) Purbalingga.
FAJI memberikan materi mengenai water resque, karakteristik sungai dan pengarungan, serta penyelamatan kecelakaan di air. Sementara PMI, memberikan materi mengenai pertolongan pertama seperti penanganan cedera, patah tulang, pemberian napas buatan, serta Resusitasi Jantung Paru (RJP).
Menurut Gunanto, ilmu dan teori tersebut akan bermanfaat dalam pencegahan kecelakaan di objek wisata berbasis air, juga penanganan ketika ada kejadian.
Ketua Forum Komunikasi Pokdarwis dan Desa Wisata, Pulung Purwoko, mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya sangat perlu adanya Pelatihan K3 untuk wisata berbasis air.
“Dengan sumber daya pengelola yang baik, berwisata akan semakin aman dan nyaman. Pada akhirnya akan membuat wisata di Purbalingga semakin berkembang,” katanya.