CILACAP,SERAYUNEWS.COM-Masih ingat penyayi cilik Tasya? Pembawa lagu Libur Telah Tiba, dengan nama lengkap Syafa Tasya Kamila kini menjadi Duta Lingkungan Hidup. Bersama dengan Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Tasya memecahkan rekor Muri menanam seribu pohon langka di kawasan konservasi Gunung Selok Kecamatan Adipala, Cilacap.
Pada kegiatan yang digelar pada Kamis (27/7/2017) itu, Tasya mengaku kagum dengan kawasan Gunung Selok. Menurutnya, suasana alam di Gunung Selok yang masih utuh bisa menjadi obyek wisata yang lebih menarik.
“Saya sangat senang sekali bisa ikut menjadi bagian dalam acara ini dan mencetak rekor MURI untuk penanaman tanaman endemik dengan jumlah seribu lebih di Gunung Selok. Pemandangannya bagus kemudian suasananya sangat alami dan udaranya juga sejuk,” ungkapnya saat ditemui wartawan.
Selain kagum dengan keindahan Gunung Selok, gadis kelahiran 1992 ini, ternyata sudah menjadi Duta Lingkungan Hidup yang ditunjuk Kementrian Lingkungan Hidup sejak 2006.. Meski dengan sejumlah kesibukannya menyelesaikan pendidikan S2 di Colombia Universty New York, namun Tasya masih menyempatkan diri bercocok tanam di rumah.
“Saya memang hobi menaman pohon. Dirumah juga tanam juga pohon mangga, jambu, cabai juga. Tetapi karena berbagai kesibukan, jadi yang merawat ibu,” ujarnya.
Pada kegiatan tersebut, aksi pelestarian alam yang digelar Pertamina RU IV Cilacap, memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia). Sebanyak 101 jenis tanaman langka berjumlah 10.150 batang pohon, ditanam serentak di kawasan konservasi alam Gunung Selok, Kecamatan Adipala Cilacap. Salah satu tanaman endemik di Cilacap yang ditanam yaitu pohon Plalar. Pohon yang bisa tumbuh hingga berukuran besar itu hanya bisa didapatkan di pulau Nusakambangan yang jumlahnya terus berkurang.
General Manager Pertamina RU IV Cilacap, Nyoman Sukadana mengatakan, kegiatan itu merupakan wujud kepedulian Pertamina terhadap salah satu kekayaan alam Cilacap. Menurutnya, tanah Cilacap yang dianugrahi keanekaragaman Flora yang cukup banyak, namun saat ini keberadaannya sudah mulai berkurang.
“Keanekaragaman tanaman endemik di Cilacap kini mulai berkurang, jarang ditemukan. Untuk itu, Pertamina menaruh perhatian khusus terhadap hal tersebut dan berupaya untuk kembali melestarikannya,” jelasnya.
Dengan penanaman tanaman langka ini, kata dia, manfaat dari kawasan tersebut bisa lebih berkembang. Tidak hanya sebagai destinasi wisata saja, namun bisa menjadi laboratorium alam. Masyarakat belajar dan bisa meneliti keanekaragaman flora yang ada di Cilacap. Selain itu, dari jumlah pohon yang ditananam bisa mengurangi kadar CO2 dalam udara sebesar 1.487,69 per tahun.
“Pertamina berkolaborasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dalam hal konservasi lahan sedangkan pemanfaatan tanamannya kami menggandenga Jaringan Sekolah Alam Nusantara (JSAN),” paparnya.