SERAYUNEWS – Manusia menghabiskan kurang lebih sepertiga hidup dalam keadaan tidur, dan sebagian besar waktu tersebut diisi dengan bermimpi.
Namun, sering kali Anda tidak dapat mengingat mimpi itu. Bahkan, saat Anda bangun dengan ingatan samar mengenai mimpi, hanya dalam beberapa menit, kenangan itu dapat lenyap begitu saja.
Penelitian mengungkapkan bahwa walaupun seseorang tidak pernah mengingat mimpi dalam jangka waktu yang sangat lama, dia tetap mengalami mimpi.
Jika terbangun pada waktu yang tepat, dia dapat mengingat mimpi itu.
Apabila ingin memperbaiki kemampuan mengingat mimpi, ada beberapa cara yang dapat Anda coba.
1. Minum air sebelum tidur. Hal ini dapat membuat Anda terbangun di tengah malam untuk pergi ke kamar mandi. Pada saat itu sering kali ingatan tentang mimpi masih jelas.
2. Sugesti sebelum tidur. Ulangi dalam pikiran bahwa Anda ingin mengingat mimpi.
3. Gunakan jurnal mimpi. Segera setelah bangun, catat semuanya yang Anda ingat tentang mimpi sebelum terlupakan.
4. Jangan langsung bergerak. Setelah bangun, tetap tenang, tutup mata, dan coba untuk mengulang kembali mimpi di pikiran agar hippocampus memiliki waktu untuk menyimpan ingatan tersebut.
Dengan cara ini, Anda bisa meningkatkan kemungkinan untuk mengingat lebih banyak mimpi yang terjadi setiap malam!
Penelitian pada tahun 2017 dan terbit dalam Frontiers in Human Neuroscience menemukan bahwa individu yang sering mengingat mimpi biasanya mengalami lebih banyak gangguan tidur di malam hari.
Dia cenderung lebih sering terbangun dan rata-rata tetap terjaga selama dua menit sebelum kembali tidur.
Sementara itu, individu yang jarang mengingat mimpi hanya terbangun sekitar satu menit.
Perbedaan kecil ini tampaknya cukup berpengaruh dalam memberikan waktu bagi otak untuk menyimpan memori tentang mimpi sebelum akhirnya terlupakan.
Otak mengalami perubahan kadar dua neurotransmitter yang penting asetilkolin dan noradrenalin.
Kedua zat ini memiliki peran besar dalam penyimpanan memori. Saat mulai tidur, kadar keduanya mengalami penurunan yang signifikan.
Namun, ketika memasuki fase rapid eye movement (REM)—fase tidur di mana mimpi paling nyata terjadi—asetilkolin kembali meningkat ke tingkat yang serupa dengan saat kita terjaga, sementara noradrenalin tetap pada level rendah.
Beberapa ilmuwan menduga bahwa kombinasi yang unik ini menyebabkan orang melupakan mimpi.
Asetilkolin yang tinggi menyebabkan korteks otak tetap aktif, seolah-olah berada dalam kondisi sadar.
Di sisi lain, kadar noradrenalin yang rendah mengurangi kemampuan untuk mengingat, termasuk mimpi yang baru saja terjadi.
Pernahkah Anda berusaha untuk mengingat apa yang Anda pikirkan saat menyikat gigi di pagi hari?
Sama halnya dengan pikiran acak di siang hari, mimpi yang terlalu biasa atau tidak emosional dianggap tidak penting oleh otak dan mudah hilang dari ingatan.
Demikian informasi tentang penyebab orang mudah melupakan mimpi. Semoga bermanfaat.***