Cilacap, Serayunews.com-Mempercepat hasil pemeriksaan tes swab, Pemkab Cilacap bakal membangun Laboratorium PCR (polimerase chain reaction) sendiri. Direncanakan pembangunan akan dilaksanakan pada tahun 2020 ini.
Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap Farid Ma’ruf mengatakan jika pembangunan Lab PCR ini sudah dianggarkan pada Perubahan APBD tahun anggaran 2020 ini.
“Kita sudah anggarkan sekitar Rp 5 miliar untuk pembangunan laboratorium PCR,” ujarnya, Senin (31/8/2020).
Anggaran tersebut digunakan untuk biaya insfrastruktur pembangunan dan juga peralatan. Namun tidak termasuk reagen atau cairan yang digunakan untuk mendukung pengujian tes Covid-19 dengan metode PCR.
“Tidak termasuk reagen dan sebagainya, tapi kalau reagen akan dibantu dari pusat, walau tidak seluruhnya,” katanya.
Dikatakan jika Pemkab Cilacap sudah berkirim surat kepada Kementrian Kesehatan RI untuk mendapatkan rekomendasi pembangunan Laboratorium PCR.
“Mudah-mudahan satu bulan selesai, Kita sudah bersurat ke Kemenkes untuk segera direkomendasi bahwa sudah boleh (pembangunan, red), dan secara lisan sudah diapresiasi jika Cilacap akan membuat laborat untuk Covid-19,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr Pramesti Griana Dewi mengatakan jika laboratorium PCR ini sangat dibutuhkan untuk mempercepat hasil pemeriksaan spesimen PCR secara mandiri.
Pasalnya selama ini, Cilacap mengirimkan spesimen lendir ke Faktultas Kedokteran di Universitas Gajah Mada. Antrean panjang membuat hasil tes diketahui sangat lambat.
Meskipun demikian, Cilacap pun juga telah menggunakan fasilitas di RS Pertamina meskipun dengan batasan kapasitas.
“Sangat membutuhkan kemampuan untuk memeriksa spesimen PCR secara mandiri,” ujarnya.
Direncanakan Laboratorium ini akan memanfaatkan ruangan di gedung B lantai 2 RSUD Cilacap.
“Ruangannya cukup luas, sehingga jika diambil satu ruangan khusus untuk PCR sangat mungkin,” katanya.
Selain ruangan, Dinkes juga nantinya ajan menyiapkan mesin, dan juga pelaratan yang dibutuhkan dalam lab PCR. Serta pengadaan sumber daya manusianya.
“Nanti ada pengadaan mesin alat, reagen dan lainnya, untuk SDM saat ini dokter spesialis sudah ada, dokter konsultan juga sudah ada yang harus ditambah analisnya,” katanya.