Purbalingga, serayunews.com
Ketua Pelaksana Kegiatan, Kris Hartoyo Yahya mengatakan, sungai merupakan urat nadi kehidupan. Keberadaannya memegang peran penting untuk keberlangsungan makhluk di bumi. Maka sudah sepantasnya untuk dirawat dan dijaga kelestariannya. Jika aliran sungai tercemar, tentu dampaknya juga dirasakan oleh manusia.
“Kami tergerak untuk ikut memperingati Hari Air Sedunia dengan aksi nyata, yakni aksi bersih sampai di Sungai Ponggawa,” katanya, usia kegiatan di Rest Area Karangklesem, Kecamatan Kutasari Selasa (22/03/2022).
Kegiatan dipunggawai oleh Forum Purbalingga Bersih, Pecinta Alam, PMI, Banzas, Klenteng Hok Tek Bio, Pramuka dan MTMA Purbalingga. Acara tersebut juga dihadiri oleh Forkompincam Kutasari dan didukung Pemdes Karangklesem.
Selain mengangkat sampah dari aliran sungai, juga dilakukan pelatihan pembuatan serta penuangan cairan ecoenzyme sebanyak 100 liter. “Ecoenzyme terbukti bisa memperbaiki alam secara alami, mempercepat proses-proses pembusukan zat-zat organik dan menumbuhkan mikroba baik,” ujarnya.
Salah seorang perwakilan komunitas pecinta alam, Rully Suyitno menyebutkan, aksi tersebut diharapkan bisa rutin dilaksanakan. “Kami dari pecinta alam selalu mendukung kegiatan positif yang bertujuan untuk memperbaiki bumi kita tercinta,” katanya.
Diketahui pada hari air sedunia tahun ini, tema yang diangkat adalah ‘Groundwater : Making the invisible visible’ atau ‘Air tanah : Membuat yang tak terlihat terlihat’.
Hal itu dirayakan setiap satu tahun sekali sebagai bentuk usaha, untuk menarik kepedulian masyarakat dunia mengenai pentingnya air bersih bagi kehidupan. Perayaan ini juga merupakan upaya penyadaran, dalam rangka melindungi sumber daya air bersih secara berkesinambungan.