“Jadi pak Kapolda, pak Pangdam sudah memberikan perintah semuanya untuk kita siaga dan Jawa Tengah sebenarnya sudah lebih dulu,” kata Ganjar.
Ia mengatakan Pemprov Jateng bekerja sama dengan Polda Jateng dan Kodam IV Diponegoro untuk menggalang persiapan dan kekuatan. Bahkan, Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi telah lebih dulu mengambil inisiatif untuk memantau ke seluruh rest area di wilayahnya.
Ganjar menyebutkan koordinasi itu penting dilakukan agar pihaknya bisa menyiapkan dukungan dalam hal ini terkait pengetasan. Pasalnya, pada Operasi Ketupat Candi 2021 ditemukan 3 orang terkonfirmasi positif COVID-19.
“Kita menyiapkan dukungan-dukungan agar mereka bisa dilakukan testing. Pak Kapolda kemarin waktu ngetes nemu tiga yang positif lho, kita mesti hati-hati betul. Ini bisa ke mana-mana, karena penularannya sangat berbahaya,” tegasnya.
Disinggung terkait aglomerasi, Ganjar mengatakan penerapannya disesuaikan dengan eks karesidenan yang ada.
“(Aglomerasinya) antara eks karesidenan. Jadi itu aglomerasi yang selama ini juga sudah jalan,” kata Ganjar.
Ia menjelaskan, pada prinsipnya warga Jateng yang pekerja dan bepergian lintas kota harus dalam keadaan sehat.
“Kita menyampaikan kepada masyarakat untuk prinsipnya yang mesti dilakukan adalah ketika kamu bepergian kamu mesti sehat. Jadi kalau sudah tes antigen dan sebagainya trus kemudian dia di wilayah perbatasan antar jawa tengah ya tentu mereka akan bisa bergerak,” tandasnya.