SERAYUNEWS– Kilang Cilacap melalui program Desa Energi Berdikari di Desa Kalijaran menjadi satu dari 70 unit operasi Pertamina Group peraih penghargaan Indonesia Green Awards (IGA) 2024. Penganugerahan dilakukan di Hotel Kempinsky, Jakarta, Rabu malam 17 Januari 2024.
Sebanyak 70 unit usaha Pertamina Group mendapatkan penghargaan masing-masing lebih dari satu kategori penyelamatan di seluruh wilayah Indonesia. Untuk keberhasilan ini Pertamina bahkan dijuluki sebagai The Guardian atau Penyelamat dengan raihan penghargaan 5 bintang. Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati selanjutnya dinobatkan sebagai EcoStar of The Year.
Nicke dalam sambutan yang dibacakan Vice President Corporate Social Responsibility (CSR) & SMEPP Management Pertamina, Fajriyah Usman menegaskan komitmen perusahaan pada keberlanjutan selaras pergerakan global. “Pergerakan global saat ini mengedepankan integrasi komitmen lingkungan, sosial dan tata kelola dalam strategi bisnis serta Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ SDGs,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan sebagai perusahaan energi global, komitmen keberlanjutan Pertamina adalah menekankan aspek Environmental, Social & Governance (ESG) ke dalam strategi perusahaan termasuk program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan. “Kami bersyukur dengan pencapaian di IGA 2024 berpredikat The Guardian. Ini adalah bukti komitmen menjaga alam di wilayah operasional Pertamina dengan program-program konservasi yang masif dan aktif,” imbuhnya.
Chairman La Tofi School of Social Responsibility, La Tofi memberikan apresiasi khusus kepada Pertamina menyusul keberhasilan 70 unit operasi Pertamina Group yang mengikuti ajang ini. “Kesuksesan Pertamina menjadi wujud kepedulian perusahaan energi ini pada keberlangsungan lingkungan dan pelestarian alam,” jelasnya.
Di kesempatan yang sama, Area Manager Communication, Relatins & CSR PT KPI RU IV Cilacap, Cecep Supriyatna usai menerima penghargaan menyebutkan keberhasilan Kilang Cilacap di ajang ini karena konsistensi dalam pengembangan energi baru terbarukan di Desa Kalijaran. “Kami mengusung program Mapan (Masyarakat Pengelola Pertanian Berkelanjutan) di Desa Kalijaran, Kecamatan Maos, Cilacap,” ungkapnya.
Program Mapan, lanjut Cecep diimplementasikan dengan optimalisasi potensi alam berupa sumbeR air tanah dan panas matahari untuk energi pertanian berbasis tenaga surya.
“Hal ini juga mendukung peningkatan ekonomi masyarakat melalui pertanian berkelanjutan. Energi listrik dari panas matahari sebagai penggerak pompa untuk mengangkat air dalam sumur bor yang disimpan di tandon berkapasitas 2.200 liter untuk mengairi sawas seluas 12 hektar,” ucapnya.
Ditambahkan, saat ini total energi bersih yang dihasilkan mencapai 10.750 wattpeak (wp) dari titik Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang menjangkau 21 hektar lahan sawah dan 90 penerima manfaat.