SERAYUNEWS- Peta jalan pengembangan energi hijau melalui Green Refinery di Kilang Pertamina Cilacap, menjadi komitmen PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mewujudkan target bauran Energi Baru Terbarukan.
Hal itu mengemuka dalam kunjungan Dewan Energi Nasional (DEN), Dirjen Migas, Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, dan manajemen PT KPI Pusat di Kilang Cilacap, Jumat (12/7/2024).
GM Kilang Pertamina Cilacap, Edy Januari Utama menyebutkan, Sustainable Aviation Fuel (SAF) adalah produk Bioavtur dengan komponen nabati produksi Green Refinery Cilacap.
“Bioavtur-SAF memiliki potensi paling besar mengurangi emisi CO2 di industri penerbangan sipil,” jelasnya.
Produk ini menjadi jawaban atas tantangan produk ramah lingkungan, berkelanjutan, dan memenuhi target nol emisi karbon.
“Bioavtur-SAF telah melalui Uji Ground Round dan Flight Test SAF pada mesin jet CFM56-7B di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 27 Oktober 2023 lalu,” imbuh Edy.
Senada Manager Engineering & Development (Engdew) Kilang Cilacap, Hadi Siswanto menjelaskan, Green Refinery Cilacap dikembangkan sejak Februari 2022. Unit ini menghasilkan produk rendah emisi gas rumah kaca.
“Produk utamanya adalah Green Diesel dengan bahan baku 100 persen terbarukan dan kandungan sulfur lebih baik dari Euro V. Selain itu Bioavtur-SAF dengan kandungan renewable 2,4 persen dan kapasitas 9 KBPD melalui metode co-processing,” katanya.
Saat ini, pihaknya melaksanakan pembangunan Green Refinery fase 2, yaitu fasilitas pengolah minyak sawit dan turunannya.
“Tujuannya meningkatkan kapasitas pengolahan Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) dari saat ini 3 KBPD, menjadi 6 KBPD serta kemampuan meningkatkan komponen nabati pada SAF dari 2,4 persen menjadi 100 persen,” ucapnya.
Vice President Business Development PT KPI, Nugroho membenarkan Kilang Cilacap saat ini menjadi fokus utama pengembangan energi berkelanjutan.
“Kilang Cilacap sebagai kilang terbesar saat ini menjadi poin penting perhatian Pertamina dan PT KPI untuk mendukung program pemerintah pusat,” ungkapnya.
Agus Pramono dari DEN mengapresiasi keberadaan Green Refinery Kilang Cilacap, sebagai kontribusi pada pengembangan energi hijau yang ramah lingkungan.
“Melalui kunjungan ini juga saling bertukar informasi terkait target tahun 2030, menghilangkan emisi karbon. Setidaknya 358 juta ton equivalen guna mencegah global warning,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, DEN mengusulkan kepada KPI untuk melakukan roadshow promosi Bioavtur-SAF dan katalis merah putih ke negara-negara yang berpotensi.
“Kami juga mendorong finalisasi penyusunan roadmap Bioavtur-SAF oleh Kemenko Marves dalam bentuk Instruksi Presiden,” ucap Agus.
Selain paparan dan diskusi di ruang Flamboyan komplek Head Office RU IV Cilacap, rombongan juga melakukan site visit. Kemudian kunjungan langsung ke area kilang khususnya Green Refinery Cilacap.