SERAYUNEWS– Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng) memberikan klarifikasi terkait permintaan video testimoni kepada sejumlah Rektor Perguruan Tinggi di Jawa Tengah. Hal itu menjadi bagian Satgas Cooling System Polda Jateng guna merangkul tokoh masyarakat, termasuk sivitas akademika, untuk bersama-sama menjaga situasi kondusif.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Stefanus Satake Bayu dalam keterangannya menyebut, Satgas Cooling System Polda Jateng merangkul tokoh masyarakat, termasuk sivitas akademika di Jawa Tengah. Hal itu guna menciptakan Pemilu 2024 yang sejuk, aman, damai dan bermartabat.
Pihaknya berupaya bersama sama memberikan pesan Kamtibmas untuk membuat situasi yang kondusif. Hal itu disampaikan dalam Press Conference yang dilakukan Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Stefanus Satake Bayu, bersama Kapolrestabes Semarang Kombespol Irwan Anwar di Mapolda Jateng, Selasa (6/2/2024).
Kapolrestabes Semarang, Kombespol Irwan Anwar menyampaikan, sebagai penanggung jawab Kamtibmas di Kota Semarang, pihaknya berkewajiban mewujudkan situasi yang Kondusif. Beberapa langkah seperti melaksanakan Program Cooling System dengan cara merangkul sivitas akademika untuk bersama sama menjaga situasi kondusif.
“Kami selaku penanggung jawab Harkamtimas di Kota Semarang punya kewajiban mewujudkan situasi yang kondusif khususnya dalam rangka pelaksanaan Pemilu 2023- 2024. Beberapa langkah untuk membentuk situasi yang kondusif antara lain melakukan program Cooling System,” jelasnya.
Kegiatannya antara lain mengajak tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama termasuk dari sivitas akademika untuk memberikan dukungan terhadap terlaksananya Pemilu Damai. Ajakan-ajakan ini adalah ajakan untuk menciptakan situasi damai, termasuk ajakan kepada mahasiswa dan sivitas akademika.
Ajakan itu untuk mensupport terciptanya pemilu damai, tidak ada maksud lain dari pada itu. “Terkait dengan video testimoni yang beredar, saya sampaikan bahwa video hanya merupakan media. Sebelum kami melakukan wawancara dan testimoni kami sudah sampaikan kepada para tokoh yang kami wawancarai,” jelasnya.
Bahwa, kata dia, hasil testimoni ini akan dipublish. Karena memang tujuannya agar pesan dari para tokoh dapat sampai kepada khalayak ramai. Dalam memberikan testimoni sama sekali tidak ada paksaan bagi yang bersedia memberikan testimoni ataupun memberikan pesan kamtibmas di Kota Semarang.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Stefanus Satake Bayu, mengajak seluruh komponen masyarakat baik itu tokoh agama, tokoh masyarakat, ataupun orang yang kompeten untuk bisa bersama sama berperan menjaga situasi dapat terjaga kondusif.
“Kami mengimbau seluruh tokoh tokoh baik itu tokoh agama, tokoh masyarakat ataupun orang yang kompeten untuk bisa membantu agar situasi kamtibmas dapat berjalan aman dan tertib supaya pelaksanaan pemilu bisa berjalan lancar,” ujarnya dikutip dari laman Humas Polri, Rabu (7/2/2024).
Dia menegaskan komitmen Polri tetap menjaga netralitas dalam pelaksanaan pengamanan Pemilu 2024. “Kami tegaskan Polri tetap netral dalam melaksanakan tugas pengamanan Pemilu. Tidak ada arahan untuk mendukung salah satu paslon, kehadiran Polri adalah representasi negara hadir untuk memberikan rasa aman di tengah masyarakat,” jelasnya.