SERAYUNEWS – Polres Pidie mengungkap bahwa agen penyelundup etnis Rohingya telah memperoleh keuntungan mencapai Rp3,3 miliar dari praktik penyelundupan imigran ke perairan pantai Kabupaten Pidie.
Kapolres Pidie, AKBP Imam Asfali menuturkan bahwa agen tersebut mengambil keuntungan dari setiap penumpang kapal dengan beban nominal berbeda-beda yang harus dibayar.
Menurut Imam Asfali, bayaran yang harus dilunaskan oleh para pengungsi bervariasi, di mana anak-anak dikenakan biaya sebesar 50.000 Taka atau sekitar Rp7 juta, sementara orang dewasa membayar sebesar 100.000 Taka atau Rp14 juta.
Dengan menerapkan kurs Indonesia, keuntungan yang diperoleh agen dari praktik penyelundupan ini mencapai Rp3,3 miliar.
Rahasia penyelundupan ini terungkap ketika Polres Pidie menangkap Husson Muktar (70), seorang pria kelahiran Sokoreya, Bangladesh, yang tinggal di Corg Bazer, Moloi Para Word, Bangladesh.
HM diduga memfasilitasi kapal kayu untuk mengangkut rombongan imigran Rohingya dari perairan Bangladesh dan Myanmar ke wilayah Indonesia.
“Mereka mengambil keuntungan dari setiap penumpang kapal dengan beban nominal berbeda-beda,” kata Imam dilansir dari Antara pada Minggu, 10 Desember 2023.
Ketika kapal hendak mendarat di pesisir pantai Gampong Blang Raya, Kecamatan Muara Tiga Kabupaten Pidie, HM dan rekan-rekannya termasuk Zahangir, Saber, melarikan diri menuju hutan.
Namun, Husson tidak berhasil lolos dari kejaran masyarakat karena kondisinya yang sudah tua.
Ia ditangkap oleh warga dan dikumpulkan di pinggir pantai bersama rombongan etnis Rohingya.
Husson Muktar dan rekan-rekannya disangkakan dengan Pasal 120 Ayat (1) dan Ayat (2) UU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian dan Pasal 55 Ayat (1) Ke I KUHPidana.
Adapun para pelaku dapat menghadapi hukuman minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara.
Sekadar informasi, pada tanggal 14 November, sebanyak 196 imigran etnis Rohingya terdampar di pantai Kemukiman Kalee Gampong Batee Kecamatan Muara Tiga Kabupaten Pidie, Aceh.
Namun, enam orang di antaranya berhasil melarikan diri, diduga merupakan penyelundup dalam rombongan tersebut. Saat ini, satu orang dari keenam pelaku tersebut telah berhasil ditangkap.***