Banjarnegara, serayunews.com
Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto mengatakan, ada 12 jenazah korban pembunuhan dukun pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara. Belum semua korban terdeteksi identitasnya. Maka, posko aduan ini untuk menampung laporan warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya. Khususnya anggota keluarga yang pernah berhubungan dengan tersangka Tohar alias Slamet.
Selain itu, posko aduan masyarakat terkait korban pembunuhan ini juga bisa menghubungi nomor 082 326 444 401. Nomor ini bisa untuk telepon seluler maupun WhatsApp.
“Semalam kita mendapatkan laporan dari warga Lampung yang merasa kehilangan anggota keluarganya. Setelah kita crosscek dengan tersangka, bahwa dua jasad itu benar Irsyad bersama istrinya,” katanya.
Baca juga: [insert page=’terungkap-begini-cara-sadis-sang-dukun-pengganda-uang-di-banjarnegara-habisi-para-korbannya’ display=’link’ inline]
Menurutnya, adanya posko ini bisa masyarakat manfaatkan khususnya yang merasa kehilangan keluarga dan berhubungan dengan tersangka. Sebab dari hasil keterangan tersangka, masih selalu berubah-ubah.
“Yang pasti, tersangka ini mengaku para korban ini berasal dari beberapa daerah. Mulai dari Tasikmalaya, Cirebon, Palembang, Jakarta, Lampung, dan Sukabumi,” katanya.
Meski dua korban lagi sudah diakui oleh tersangka sebagai Irsyad dan istrinya, polisi masih tetap harus melakukan uji forensik dengan keluarga korban.
Baca juga: [insert page=’sepasang-suami-istri-asal-lampung-jadi-korban-pembunuhan-dukun-pengganda-uang-di-banjarnegara’ display=’link’ inline]
“Untuk yang merasa kehilangan dan ada kaitannya dengan korban, maka pelapor bisa melengkapi denga data-data. Misalnya, ijazah korban, foto korban saat masih hidup, syukur ada foto yang terlihat giginya,” katanya.
Menurutnya, foto tersebut untuk memudahkan identifikasi korban pembunuhan oleh tersangka. Sebab aksi ini sudah tersangka lakukan sejak tahun 2020.