Banyumas, serayunews.com
Dengan mengandalkan resep warisan dari neneknya, Sardi membuka usaha kuliner Lembah Menggala Restro di daerah Karangsalam, Kecamatan Baturraden. Namun saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat ini, restorannya terpaksa tutup dan ia hanya menerima order pemesanan saja.
“Salah satu menu andalannya adalah ayam ingkung bumbu rempah, saya menggunakan 13 jenis rempah dan dimasak selama 3 jam, sehingga ayamnya tidak lagi alot,” tuturnya, Sabtu (17/7).
Sardi terjun langsung untuk memasak ayam ingkung rempah tersebut. Terkait cara memasaknya, Sardi bertutur, awalnya ayam dibersihkan kemudian direbus selama tiga jam bersama 13 bumbu rempah. Bumbu rempah yang digunakan antara lain, ketumbar, kunir, jahe, kemiri, laos, serai, dan lain-lain.
“Waktu merebus awal selama tiga jam dan bisa dilakukan langsung beberapa ayam secara bersamaan. Tetapi saat memasak dengan bumbu rempah selanjutnya yang juga diberi santan, harus dimasak satu per satu ayamnya, supaya bumbu lebih meresap,” katanya.
Anggota DPRD dari PDIP ini mengatakan, koreksi rasa dilakukan saat memasak ayam kedua tersebut, sehingga lebih terpantau jika dimasak satu per satu. Untuk memasak yang kedua ini, bumbu rempahnya juga hampir sama dengan saat direbus yang pertama, hanya saja kemudian ditambahkan dengan santan.
“Jadi ayam ingkungnya dimasak dengan santan dan disisakan sedikit kuah. Sebab banyak yang suka kuah ingkung, gurih dan lezat disertai aroma rempah,” kata Sardi.
Harga satu ekor ingkung rempah cukup terjangkau, hanya Rp 135.000 dan diantar sampai ke rumah. Selama PPKM darurat ini, Sardi hanya menerima pesanan saja dan rumah makannya tutup. Dalam satu hari, ia biasa mendapat pesanan ayam ingkung rempah higga 15-20 ekor. Namun, untuk pemesanan di luar Kabupaten Banyumas untuk sementara ditolaknya karena sedang PPKM Darurat.