SERAYUNEWS – Pantun dan peribahasa adalah bagian penting dari kebudayaan Indonesia yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Pantun dan peribahasa juga bisa dipakai sebagai media dalam komunikasi poliik.
Seolah sulit melupakan ‘serangan’ Anies saat debat Capres sesi tiga, Prabowo menggunkan media tersebut untuk ungkapkan kekesalannya.
Prabowo menggunakan ‘air susu dibalas air tuba’ dalam kampanyenya di Jambi, (9/1/2024) lalu. Hal yang sama kembali ia ucapkan saat kampanye di Bangka Belitung (12/1/2024).
Ada kawan saya mengatakan, memang benar kadang-kadang pepatah nenek moyak kita banyak benarnya. Hati-hati, dalamnya laut bisa kita ukur, dalamnya hati seseorang belum tentu bisa kita ukur. Ada juga nasihat nenek moyang kita, hati-hati kadang-kadang air susu dibalas dengan air tuba,” katanya.
Prabowo menyinggung tanpa menyebut nama pihak yang pernah dibantu malah membalas dengan kebencian.
Merasa disindir, Capres 01 Anies Baswedan memberikan tanggapan.
“Harusnya itu semua disampaikan pada saat debat, forumnya di situ,” ujar Anies disela-sela agendanya di di Pananggahan, Barus Utara, Tapanuli Tengah (12/1/2024).
Kalau debatnya berhasil, pasti tenang habis debat. Nggak usah (menjelekkan). Dan semua yang diungkapkan setelah debat pertanyaannya kenapa tidak diungkapkan saat debat?” lanjutnya.
Memang dalam acara debat sesi tiga kemarin, Prabowo lebih banyak diam dengan muka menahan kesal. Kritikan yang disampaikan Anies terhitung cukup banyak.*** (O Gozali)