Banjarnegara, Serayunews.com
Banjarnegara tidak serta merta anjlok terhantam pandemi yang berkepanjangan sehingga tidak fokus dalam pembangunan. Demikian juga dalam hal penatausahaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah, Banjarnegara memberikan perhatian yang besar.
Baru-baru ini, Banjarnegara memperoleh penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 8 kali berturut-turut, dari Kementerian Keuangan RI. Tak tanggung-tanggung, Banjarnegara menyabet nilai tertinggi se-Jawa Tengah. Penghargaan WTP atas pencapaian laporan keuangan tahun 2020 telah diterima Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, di Semarang pada tanggal 18 Mei 2021.
Pada penghargaan tahun ini, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara berhasil meraih nilai tertinggi dari hasil pemantauan penyelesaian tindak lanjut sampai dengan akhir tahun 2020, dengan nilai 94,86 mengungguli Kota Surakarta sebagai peringkat kedua dengan nilai 93,16.
Bupati Budhi Sarwono secara khusus berpesan di hadapan para kepala OPD, pada tasyakuran perolehan kedua penghargaan tersebut, Senin (24/5/2021), agar di masa setahun terakhir masa jabatan, para kepala OPD lebih giat dan fokus membantu kebijakan pembangunan yang telah dicanangkan.
“Bulan ini, persis empat tahun sudah saya mengemban amanat sebagai bupati Banjarnegara. Saya minta semua OPD lebih semangat membantu saya dalam membangun Banjarnegara, dalam upaya mewujudkan masyarakat yang bermartabat dan sejahtera,” kata Budhi Sarwono yang baru saja meletakkan dua piala API Award, yang disambut di Pendapa Dipayuda Adigraha.
Bupati mengatakan, penghargaan WTP kedelapan kali tersebut mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa serta terima kasihnya kepada jajaran Pemkab dan masyarakat Banjarnegara yang terus mendukung program pembangunan yang sedang dipimpinnya.
“Kita telah buktikan bahwa predikat Wajar Tanpa Pengecualian di Banjarnegara benar-benar berkorelasi dengan kinerja pembangunan. Sebab, Banjarnegara menerima WTP bukan hanya karena tata kelola keuangannya dinilai bagus, tapi secara nyata juga terlihat hasilnya. Jadi bukan sekadar bukti administrasi dan SPJ, tapi benar-benar kinerja Pemkab Banjarnegara yang berdampak langsung dan dinikmati oleh masyarakat. Intinya bahwa pengelolaan keuangan, harus memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” kata bupati.
Terkait dengan strategi pembangunan di tengah pandemi sehingga Banjarnegara justru bisa mendulang prestasi, adalah karena disiplin dan cermat dalam merencanakan, menggodok dan menggunakan anggaran, dengan mengutamakan prioritas pembangunan yang telah ditetapkan. Pada tahun 2020 kemarin, Banjarnegara berhasil menyisihkan anggaran sekitar 200 miliar untuk menjalankan roda pembangunan daerah, khususnya infrastruktur jalan dan pemulihan ekonomi.
“Meskipun dengan adanya wabah Covid-19, anggaran untuk infrastruktur dipangkas cukup besar. Dari sekitar Rp 240 miliar dikurangi Rp. 57 miliar untuk penanganan virus corona. Namun, dengan berhasil menyisihkan anggaran sebesar 200 milar lebih, sehingga bisa membiayai pembangunan. Maka pembangunan Banjarnegara terus berjalan,” ungkapnya.