Purbalingga, serayunews.com – Masyarakat Purbalingga kini lebih mudah mendapatkan Produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal. Puluhan produk dengan kualitas yang sudah teruji, kini terpampang di sejumlah Alfamart. Program ini merupakan wujud dukungan Pemkab terhadap kemajuan potensi UMKM kota Perwira.
Bupati Purbalingga Dyah Hanyuning Pratiwi menyampaikan, sampai saat ini sudah bekerjasama dengan 4 Alfamart di Purbalingga. Ada sekitar 30 produk UMKM yang sudah dipasarkan di Alfamart.
“Saat ini sudah sekitar 30 produk yang sudah tersedia di Alfamart, saat ini baru empat 4, tapi ke depan pasti bisa lebih banyak lagi,” kata Tiwi, usai lonching di Alfamart Jl AW Sumarmo, Kamis Siang, (06/08/2020).
Tiwi menyampaikan, kerjasama pelaku UMKM dengan Alfamart ini juga bagian program Tuka Tuku. Melalui program ini diharapkan bisa membantu pemasaran produk UMKM. Tentunya, produk yang bisa dipajang di Alfamart pun sudah melalui seleksi. Selain kualitas rasa, juga harus standar dalam pengemasan.
“Produk yang masuk ini telah melalui proses seleksi dan penilaian dari Dinas UMKM Kabupaten Purbalingga dengan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi,” katanya.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Purbalingga Budi Susetyono menambahkan, empat outlet yang sudah menyediakan yakni
yang ada di Jl. AW Sumarmo dan Jl.Kapten Sarengat (SPBU KOTA), aflamart A Yani (Depan Terminal), dan Alfamart Jl Tentara Pelajar.
“DinkopUKM akan selalu memberikan asistensi dan bimbingan kepada UMKM Purbalingga untuk semakin berkembang. ini adalah salah satu komitmen kami untuk terus memfasilitasi pemasaran produk UMKM kita,” kata Budi.
Sementara itu, Deputi Branch Manager Alfamart Ikhwan Ngabdi Raharjo, mengatakan pihaknya sangat terbuka bagi produk-produk lokal untuk bisa di pasarkan lewat toko-toko di Kabupaten Purbalingga.
“Kerjasama ini sebagai wujud dukungan terhadap program Pemerintah dalam mengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah di Purbalingga,” kata dia.
Tentunya, lanjut dia, perlu ada spesifikasinya yang jelas. Selain pengemasan yang berstandar, kualitas rasa yang terjaga, dan juga mengenai lebel halal, dan urusan administratif lainnya. Sejauh ini telah teruji, karena dalam seleksinya dari dinas pun ketat, termasuk mengenai perizinan dsb.
“Jadi karena ini sudah melalui dinas, pada dasarnya semua persyaratan sudah terpenuhi. Iya, sementara ini sistemnya titip, kalau kita evaluasi dan perkembangannya baik, nanti masuk dalam produk reguler kami, jadi masuk komputerisasi,” katanya.
Satu diantara pelaku UMKM yang produknya masuk di gerai Alfamart, Bariyah. Dia menilai ini merupakan langkah yang sangat baik. Meskipun produknya dan produk UMKM di Purbalingga sudah banyak yang mendapat pasar luar kota. Namun, pemerataan pemasaran di lokal pun tidak kalah penting. Apalagi jika ikut ditampilkan di Alfamart, tentu akan menaikan kelas produk mereka.
“Selama ini pemasaran online dan offline, termasuk ke luar kota. Tapi bisa dijual di Alfamart juga penting, mempermudah masyarakat mendapatkan, artinya pemerataan pemasaran lokal,” kata pemilik produk Pakis Crispy, asal Tanalum.
Hal senada disampaikan Yelfi, owner abon lele Marisa. Selama ini dirinya sudah dipasarkan sampai di luar kota. Namun, bisa dijual di toko modern seperti Alfamart pun sangat penting. Sebab, saat ini masyarakat juga banyak yang belanja sesuatu di Alfamart. Tentunya dengan tampil di Alfamart, bisa memperluas promosi ke masyarakat. Baik lokal maupun luar kota.
“Ini bentuk dukungan yang baik dari Pemda. Karena pembinaan dilakukan tidak hanya dalam tahap awal, misal produksi, pengemasan, tapi sampai pemasaran juga. Tentu berdampak positif pada hasil yang didapat pelaku UMKM,” katanya. (Amin)