Purbalingga, serayunews.com
Ketua Apindo Purbalingga Rocky Djunjungan mengatakan, secara keseluruhan ada sekitar 41 ribu buruh pabrik di Purbalingga. Melalui gencarnya vaksinasi dari Pemerintah, saat ini sudah sekitar 60 persen buruh pabrik telah vaksin.
“Dengan vaksin yg sekarang sudah mencapai 60 persen dari total karyawan,” katanya, Selasa (28/09/2021) siang.
Secara bertahap, perekonomian pada sektor industri sudah berangsur membaik. Produktivitas barang juga sudah mulai menuju normal. Terkait Pandemi, para pegawai sudah mulai langka yang mengalami positif covid.
“Alhamdulillah order sudah mulai bagus,” ujarnya.
Namun demikian, kata Rocky, para pengusaha masih mengalami kendala. Diantaranya yakni kesulitan untuk realisasi ekspore. Hal itu disebabkan karena kesulitan mencari container. Kelangkaan container bukan dalam arti fisik. Container ada, namun biaya pelayanan yang masih tinggi. Hal itu tidak lain karena efek Pandemi.
“Yang masalah sekarang cari container buat export susah. Kami sudah produksi tapi waktu export cari container susah dan biaya pelayaran naik. Kita banyak export, container keluar lebih banyak dari pada yang masuk,” kata dia.
Diketahui, hari ini disediakan 3000 dosis vaksin jenis Moderna, untuk para karyawan pabrik. Vaksinasi dilaksanakan di PT Boyang Industrial Purbalingga, Selasa (28/9/2021).
Kabag Operasi Polres Purbalingga Kompol Pujiono mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan intruksi Kapolda Jateng, untuk percepatan vaksinasi bagi pekerja atau buruh di wilayah Jateng.
“Hari ini didistribusikan 3000 dosis vaksin dari Polda Jateng bagi para pekerja atau karyawan pabrik. Pelaksanaan vaksinasi dilakukan oleh tim dari Bidokkes Polda Jateng dibantu personel Polres Purbalingga,” kata dia.
Disampaikan bahwa dengan vaksinasi ini diharapkan mampu terciptanya kekebalan komunal bagi para pekerja pabrik atau buruh. Karena aktivitas mereka berpotensi menimbulkan klaster penyebaran Covid-19, sehingga diperlukan vaksinasi.
“Dengan memperkuat imunitas melalui vaksinasi harapannya meminimalisir munculnya klaster Covid-19 dari pekerja pabrik,” katanya.