SERAYUNEWS – Nama Lucky Hakim kembali jadi sorotan publik. Bupati Indramayu ini mendadak viral setelah sekelompok massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Indramayu (GRI) menggelar aksi demonstrasi menuntut dirinya “dipulangkan ke Cilacap”, daerah tempat ia dibesarkan.
Aksi tersebut berlangsung bertepatan dengan Hari Jadi ke-498 Kabupaten Indramayu, Selasa (7/10/2025). Massa melakukan orasi di dua titik strategis — simpang empat Masjid Agung Indramayu dan depan Terminal Bus Indramayu — sambil membawa atribut, termasuk bus bergambar wajah Lucky Hakim bertanda silang merah bertuliskan “Pulangkan Lucky Hakim ke Cilacap.”
Kejadian itu viral di media sosial dan memicu pro dan kontra di kalangan warganet. Sebagian menilai aksi itu berlebihan, sementara yang lain menganggapnya sebagai bentuk kritik terhadap kepemimpinan sang bupati.
Terlepas dari polemik yang kini dihadapinya, perjalanan hidup Lucky Hakim menyimpan kisah inspiratif.
Lahir di Indramayu pada 12 Januari 1978, Lucky kehilangan kedua orang tuanya saat masih kecil, hingga akhirnya diasuh oleh keluarga angkat.
Masa pendidikannya banyak dihabiskan di Cilacap, Jawa Tengah, tempat ia menempuh pendidikan di SD dan SMP Islam Al-Irsyad serta SMA Negeri 2 Cilacap. Ia kemudian melanjutkan kuliah di STIE Perbanas dan Universitas Pelita Bangsa.
Sebelum terjun ke politik, Lucky dikenal sebagai aktor dan model. Ia memulai kariernya di dunia hiburan pada 2001 lewat iklan televisi, kemudian membintangi sejumlah sinetron seperti Mutiara Hati, Muslimah, dan Jiran, serta film layar lebar Lantai 13 dan Ruang. Lucky juga pernah merilis lagu rohani berjudul Doa.
Karier politik Lucky dimulai pada 2012 ketika ia mencalonkan diri sebagai Wakil Wali Kota Bekasi, meski belum berhasil. Dua tahun kemudian, ia terpilih sebagai anggota DPR RI dari PAN.
Namun, konflik internal membuatnya keluar dari PAN dan bergabung ke Partai NasDem.
Pada Pilkada 2020, Lucky mendampingi Nina Agustina sebagai Wakil Bupati Indramayu, sebelum akhirnya mengundurkan diri pada Februari 2023 karena merasa tak mendapat porsi kerja yang cukup.
Tidak menyerah, Lucky kembali maju di Pilkada 2024 bersama Syaefudin, dan berhasil menang. Pasangan ini resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Indramayu pada 20 Februari 2025.
Sebagai bupati, Lucky membawa visi REANG, akronim dari Religius, Ekonomi kerakyatan, Aman-nyaman, dan Gotong royong.
Konsep ini menegaskan arah pemerintahannya yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat, pemberdayaan ekonomi lokal, dan reformasi birokrasi.
Namun, perjalanannya tak selalu mulus. Lucky sempat menuai kontroversi karena liburan ke Jepang tanpa izin resmi dari Kemendagri pada masa Lebaran 2025. Ia kemudian meminta maaf dan menjelaskan adanya kesalahpahaman soal aturan cuti.
Sebagai figur publik yang berangkat dari dunia hiburan, Lucky Hakim menyadari setiap langkahnya akan terus disorot.
Meski diterpa kritik dan aksi demo “Pulangkan ke Cilacap”, Lucky menegaskan bahwa dirinya akan menjawab sorotan publik dengan kinerja nyata.
Kini, di tengah dinamika politik dan tekanan publik, tantangan terbesar bagi Lucky adalah menjaga stabilitas pemerintahan Indramayu serta membuktikan bahwa visi REANG bukan sekadar slogan, tetapi arah kerja nyata untuk masyarakat.