SERAYUNEWS – Paslon 02 Prabowo-Gibran menawarkan program makan siang gratis bagi anak sekolah.
Dalam pemaparannya Gibran menyatakan ada 76 negara yang sudah melaksanakannya. Padahal jumlah diatas itu berdasarkan data Global Child Nutrition Foundation (GCNF) tahun 2021, ada 125 negara yang sudah menjalankannya.
Program ini yang dikritik oleh Ganjar. Menurutnya program makan siang gratis menelan biaya besar, sementara masih banyak wilayah yang minim fasilitas kesehatan.
Hal tersebut diungkapkan pada acara Alumni-Aktivis GMNI Sarasehan Nasional sebagai Pejuang-Pemikir, Pemikir-Pejuang menyongsong Pileg-Pilpres 2024 (26/12/23).
“Maaf, dan 400 T mau digunakan untuk makan siang,” kata Ganjar disambut tawa seluruh peserta.
Mahfud sebagai pasangan Ganjar juga memiliki pemikiran yang sama. Mahfud MD pun menyampaikan, dirinya bersama Ganjar Pranowo memiliki program yang lebih baik daripada makan siang gratis.
“Begini, kalau makan siang gratis itu baguslah, tetapi prospeknya apa?” kata Mahfud kepada di Djakarta Theater, Jakarta Pusat (30/12/2023).
Pertanyaan publik kemudian bukan penting atau tidaknya, tetapi realistis atau tidaknya.
Masalahnya dana yang dibutuhkan setiap tahunnya Rp. 400 triliun, ada atau tidak uangnya?
Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Drajat Wibowo mengatakan kubunya telah menemukan empat ‘pohon duit’ untuk pendanaannya.
Pertama, melalui revisi satu pasal dari satu aturan yang bisa menambah Rp. 104 triliun.
Kedua, dana dari kasus yang sudah berkekuatan hukum tetap (inkracht). Potensi penerimaan negara sekitar Rp90 triliun lebih.
Ketiga, merombak aturan perpajakan. Salah satunya terkait pajak pertambahan nilai (PPN).
Keempat, digitalisasi di berbagai sektor ekstraktif.
“Masih ada beberapa lagi sumber sumber penerimaan. Target saya kita bisa minimal g identifikasi jumlah yang cukup jika kemudian Prabowo-Gibran diberi mandat rakyat, diberi amanat nasional. Nanti tahun 2025 kita sudah siap dengan budgeting-nya,” jelas Drajat di Jakarta (19/12/2023).*** (O Gozali)