SERAYUNEWS – Simak keutamaan dan niat puasa Ayyamul Bidh 25-27 Januari 2024. Umat Islam dapat mengerjakan berbagai amalan baik di bulan yang istimewa.
Pada bulan Januari 2024 ini juga sudah memasuki bulan Rajab. Rajab merupakan bulan ketujuh dalam kalender Hijriah. Seorang muslim dapat memanfaatkan waktu baik ini untuk mengumpulkan pahala dan meminta ampunan.
Salah satunya mengerjakan puasa sunah Ayyamul Bidh di bulan Rajab. Ayyamul Bidh merupakan salah satu puasa sunah yang dianjurkan dikerjakan setiap bulan.
Puasa tersebut dikerjakan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan dalam penanggalan Hijriah. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis.
وَعَنْ قَتَادَةَ بْنِ مِلْحَانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُنَا بِصِيَامِ أَيَّامِ الْبِيْضِ: ثَلاثَ عَشْرَةَ ، وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ، وَخَمْسَ عَشْرَةَ. (رواه أَبُو داود)
Artinya: “Diriwayatkan dari Qatadah bin Milhan RA, ia berkata: ‘Rasulullah SAW telah memerintah kami untuk berpuasa pada hari-hari yang malamnya cerah, yaitu tanggal 13, 14, dan 15’.” (HR Abu Dawud). (An-Nawawi, Riyâdhus Shâlihîn, juz II, h. 81).
Adapun tanggal 13 Rajab jatuh pada hari Kamis, 25 Januari 2024. Puasa sunah ini dikerjakan tiga hari berturut-turut. Dengan begitu, puasa sunah Ayyamul Bidh berlangsung pada 25-27 Januari 2024.
Mulai tanggal 24 Januari 2024 malam sudah bisa membaca niat puasanya. Pada bulan Rajab ini dianjurkan melaksanakan puasa Rajab bersaman Ayyamul Bidh.
Puasa sunnah di bulan Rajab khususnya dianjurkan dilaksanakan pada hari-hari utama, seperti hari Senin, Kamis, Jumat dan hari-hari Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, dan 15).
Hal ini diterangkan oleh Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulumuddin:
وأما ما يتكرر في الشهر فأول الشهر وأوسطه وآخره ووسطه الأيام البيض وهي الثالث عشر والرابع عشر والخامس عشر وأما في الأسبوع فالإثنين والخميس والجمعة فهذه هي الأيام الفاضلة فيستحب فيها الصيام وتكثير الخيرات لتضاعف أجورها ببركة هذه الأوقات
Artinya: Hari utama dianjurkan puasa pada setiap pergantian bulan, yaitu hari awal, pertengahan, dan akhir bulan. Pertengahan bulan adalah ayyamul bidh, yaitu tanggal 13,14, dan 15. Sementara (hari utama dianjurkan puasa) pada setiap pergantian pekan, yaitu Senin, Kamis, Jumat. Itu semua hari-hari utama yang dianjurkan untuk diisi dengan puasa dan memperbanyak amal baik lainnya karena kelipatan ganjarannya sebab keberkahan waktu utama tersebut. (Lihat Abu Hamid al-Ghazali, Ihya’ Ulumiddin, [Kairo: Darus Syi’ib, tanpa catatan tahun], juz III, halaman: 432).
Pada hadits Riwayat Bukhari, melaksanakan puasa Ayyamul Bidh selama tiga hari setara dengan puasa selama sebulan. Jika dikerjakan setiap bulan, pahalanya setara dengan puasa selama setahun penuh.
وَإِنَّ بِحَسْبِكَ أَنْ تَصُومَ كُلَّ شَهْرٍ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فإن لك بِكُلِّ حَسَنَةٍ عَشْرَ أَمْثَالِهَا فإن ذلك صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
Artinya: “Sungguh, cukup bagimu berpuasa selama tiga hari dalam setiap bulan, sebab kamu akan menerima sepuluh kali lipat pada setiap kebaikan yang Kaulakukan. Karena itu, maka puasa ayyamul bidh sama dengan berpuasa setahun penuh,” (HR Bukhari-Muslim).
Arab Latin: Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa Ayyamul Bidl (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta’âlâ.”
Demikian keutamaan dan niat puasa Ayyamul Bidh di bulan Rajab.
***