
SERAYUNEWS – Pergerakan tanah kembali memicu kekhawatiran warga di wilayah barat Kabupaten Cilacap. Di Desa Padangjaya, Kecamatan Majenang, puluhan rumah warga mengalami kerusakan bervariasi setelah tanah di kawasan tersebut bergerak beberapa waktu terakhir. Kondisi itu memaksa 39 keluarga meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke lokasi yang dinilai lebih aman.
Kepala Desa Padangjaya, Agus Suyanto, mengungkapkan bahwa total 39 rumah terdampak langsung akibat fenomena pergerakan tanah yang dipicu kondisi geologi dan intensitas hujan di kawasan perbukitan Majenang.
“Tanah kadang masih bergerak. Kalau hujan turun, pergerakan itu makin terasa. Jadi warga memilih tetap mengungsi,” ujarnya, Kamis (11/12/2025).
Ia menjelaskan, sebagian warga mengungsi ke rumah kerabat di luar dusun, bahkan ada yang keluar kecamatan. “Kalau sebagian besar di tempat saudara yang berada di lokasi aman,” imbuhnya.
Hingga kini, warga terdampak mengaku belum berani kembali. Kondisi kontur tanah yang masih labil membuat potensi longsor susulan tetap terbuka, terlebih saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Pemerintah desa pun mengimbau warga tetap mengungsi demi keselamatan.
Selain memberikan bantuan darurat, Pemerintah Desa Padangjaya telah menyampaikan permohonan resmi kepada Pemerintah Kabupaten Cilacap untuk melakukan relokasi sementara bagi seluruh keluarga terdampak.
“Yang utama itu huntara. Minimal 39 rumah itu segera dapat tempat aman,” tegas Agus.
Pemerintah desa mengusulkan lapangan desa sebagai lokasi prioritas pembangunan hunian sementara (huntara). Namun sebelum diputuskan, lokasi tersebut harus melalui kajian keamanan mengingat area itu berada tidak jauh dari zona terdampak.
“Kalau memungkinkan ya di lapangan, tapi harus dicek dulu apakah aman. Lapangan pun sebenarnya cukup riskan ya karena lokasinya berada di area terdampak,” jelas Agus.
Sebagai opsi alternatif, area pemakaman desa sempat dipertimbangkan. Namun pilihan tersebut dinilai kurang ideal untuk penempatan keluarga dalam jangka waktu menengah.
“Kalau hanya sementara masih aman, dan saat ini kami masih menunggu keputusan dari Pemkab Cilacap terkait usulan kami, mudah-mudahan segera direalisasi,” tandasnya.
Dengan kondisi tanah yang belum stabil dan risiko bencana susulan masih tinggi, warga Padangjaya berharap pemerintah segera menetapkan lokasi huntara.