Advertisement
Advertisement
Purbalingga, serayunews.com
Tahun 2024 mendatang, dijadwalkan bakal terselenggara Pemilu serentak. Pada ajang pesta demokrasi itu, diprediksi banyak suara datang dari pemilih pemula. Kondisi ini, bisa saja akan mengubah dinamika dan paradigma politik. Mengingat usia muda yang cukup cermat, kritis, dan tegas.
Komisioner KPU Purbalingga, Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih (Sosdiklih) SDM dan Partisipasi Masyarakat (Parmas), Andri Supriyanto menyampaikan, di Purbalingga tercatat ada 35.418 orang pemilih pemula.
“Jumlah itu terdiri dari rentang usia 17-19 tahun,” kata Andri, Senin (06/02/2023).
Jumlah tersebut, tergolong cukup banyak jika melihat total pemilih di Kabupaten Purbalingga yang berjumlah 776.013 orang.
Rentang usia 17-19 tahun itu, merupakan kondisi di mana anak sedang kritis-kritisnya. Idealisme dan paradigma mereka, sedang membara. Bisa jadi jika bisa mengambil hatinya, mereka akan sangat loyal atau bisa juga berlaku sebaliknya.
“Ini juga tantangan bagi kita, agar bagaimana para pemilih pemula tetap menggunakan hak suaranya,” kata Andri.
Beberapa upaya, telah ditempuh oleh KPU untuk menyikapi kondisi itu. Di antaranya, dengan sosialisasi yang lebih fleksibel mengikuti kebiasaan dan minat generasi muda. KPU juga blusukan ke sekolah-sekolah, untuk memberikan pengenalan politik bagi para pelajar.
“Sosialisasi dengan medsos juga dilakukan, tatap muka ke sekolah-sekolah dan inovasi sosialisasi dengan model games,” kata dia.
Sebagai peserta Pemilu, para partai politik juga perlu merancang strategi menyikapi kondisi ini. Sebab, beda usia, beda kebiasaan, dan beda karakter, perlu cara berbeda untuk menyentuhnya.